Surah Al-Falaq adalah salah satu surah pendek yang terdapat dalam Al-Qur'an, tepatnya berada di juz terakhir (juz 30). Surah ini merupakan bagian dari surah-surah Mu'awwidzatain, yaitu dua surah yang dibaca untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam kejahatan, bersama dengan Surah An-Nas. Nama "Al-Falaq" sendiri berarti "waktu Subuh", merujuk pada ayat pertama surah ini yang memerintahkan untuk memohon perlindungan kepada Tuhan yang menguasai waktu Subuh.
Surah Al-Falaq memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu permohonan perlindungan kepada Allah dari berbagai macam keburukan yang ada di alam semesta. Keutamaan membaca surah ini sangatlah besar, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW sering membaca Surah Al-Falaq dan An-Nas untuk melindungi diri dari gangguan sihir, penyakit, maupun musibah lainnya. Membaca kedua surah ini sebelum tidur juga dianjurkan sebagai benteng pertahanan spiritual.
Kandungan utama surah ini adalah ajaran untuk senantiasa berserah diri dan memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT sebagai Zat yang Maha Pelindung. Di tengah berbagai macam ujian dan godaan yang mungkin dihadapi manusia, Surah Al-Falaq mengingatkan kita bahwa kekuatan terbesar datang dari Sang Pencipta.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
Qul a'ūżu birabbil-falaq
Katakanlah (Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan yang Maha Menguasai Subuh (fajar), (1)
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
Min sharri mā khalaq
Dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, (2)
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
Wa min sharri ghāsiqin idhā waqab
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, (3)
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
Wa min sharrin-naffātsāti fil-'uqad
Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), (4)
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Wa min sharri ḥāsidin idhā ḥasad
Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki." (5)
Ayat pertama menyeru untuk berlindung kepada Allah, Tuhan Sang Pencipta fajar. Fajar melambangkan permulaan hari yang baru, penuh harapan dan terangnya kehidupan setelah kegelapan malam. Ayat kedua menegaskan bahwa perlindungan diminta dari segala macam kejahatan yang diciptakan oleh Allah. Ini bukan berarti Allah menciptakan kejahatan itu sendiri, melainkan ciptaan-Nya bisa menjadi sarana kejahatan jika disalahgunakan oleh makhluk-Nya.
Ayat ketiga berbicara tentang kejahatan yang muncul di malam hari saat kegelapan merajalela. Pada saat itulah potensi kejahatan seringkali meningkat dan sulit untuk dihindari. Ayat keempat secara spesifik menyebutkan kejahatan sihir, yang seringkali dilakukan melalui mantra atau ritual yang melibatkan tiupan pada simpul-simpul tali. Ini menunjukkan pengakuan akan adanya kekuatan gaib yang dapat membahayakan.
Terakhir, ayat kelima mengingatkan tentang kejahatan iri dengki. Sifat hasad adalah salah satu sifat buruk yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain. Seseorang yang didorong oleh rasa iri dapat melakukan tindakan-tindakan yang merugikan.
Dengan memahami Surah Al-Falaq, kita diingatkan untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala bentuk kejahatan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dari kejahatan diri sendiri maupun orang lain. Membacanya secara rutin adalah salah satu cara untuk menjaga hati dan jiwa dari pengaruh negatif.