QS Al Bayyinah Ayat 5 beserta Artinya Lengkap

Cahaya Kebenaran

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup. Di dalamnya terkandung berbagai ajaran, kisah, dan hukum yang menuntun manusia menuju jalan kebaikan dan keridaan Allah SWT. Salah satu surat yang memiliki makna mendalam adalah Surah Al-Bayyinah, yang berarti "Bukti Nyata". Surat ini terdiri dari delapan ayat dan menjelaskan tentang keadaan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman.

Ayat kelima dari Surah Al-Bayyinah memiliki posisi sentral yang sangat penting. Ayat ini menjadi penekanan terhadap esensi dari perintah-perintah ilahi yang telah diturunkan. Ia merangkum tujuan utama dari diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab suci. Memahami ayat ini secara mendalam akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang sebenarnya diharapkan oleh Allah SWT dari hamba-Nya.

Teks Arab, Latin, dan Terjemahan QS Al Bayyinah Ayat 5

وَمَآ اُمِرُوٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ ۚ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Wa mā umirū illā liyaʿbudullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā’a wa yuqīmūṣ-ṣalāta wa yu’tuz-zakāta; wa dhālika dīnul-qayyimah.

Padahal mereka tidak diperintah kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepadanya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan (juga) agar mereka melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (istimamah).

Penjelasan Makna QS Al Bayyinah Ayat 5

Ayat kelima Surah Al-Bayyinah ini dengan jelas menyatakan bahwa perintah utama yang diemban oleh umat manusia adalah untuk menyembah Allah SWT. Namun, penyembahan ini tidak sekadar ritual belaka, melainkan harus disertai dengan keikhlasan hati dan kemurnian niat. Frasa "mukhliṣīna lahud-dīna" menekankan pentingnya mengkhususkan segala bentuk ibadah, ketaatan, dan penghambaan hanya kepada Allah semata. Ini berarti menolak segala bentuk kemusyrikan dan syirik, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.

Lebih lanjut, ayat ini juga menyebutkan bahwa perintah tersebut adalah untuk menjadi "ḥunafā’a". Kata ini berasal dari akar kata "ḥanif" yang berarti condong atau berpaling dari kesesatan kepada kebenaran. Dengan demikian, "ḥunafā’a" menggambarkan orang yang memiliki kecenderungan kuat untuk berpegang teguh pada agama yang benar (Islam), menjauhi segala bentuk penyimpangan, dan senantiasa berada di jalan yang lurus. Ini mencakup keyakinan yang teguh pada tauhid dan penolakan terhadap segala bentuk kekafiran.

Selain ikhlas dan lurus dalam akidah, ayat ini juga secara spesifik menyebutkan dua pilar utama ibadah dalam Islam, yaitu mendirikan salat ("yuqīmūṣ-ṣalāta") dan menunaikan zakat ("wa yu’tuz-zakāta"). Salat adalah sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Tuhannya, yang membangun disiplin spiritual dan moral. Zakat, di sisi lain, adalah wujud kepedulian sosial dan ekonomi, membersihkan harta, serta membantu mereka yang membutuhkan. Kedua ibadah ini merupakan fondasi penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Frasa penutup ayat, "wa dhālika dīnul-qayyimah" (dan yang demikian itulah agama yang lurus/istimamah), menegaskan bahwa jalan yang telah digariskan ini adalah agama yang lurus, kokoh, dan benar. Ini adalah jalan yang diridai Allah, yang membawa keselamatan di dunia dan akhirat. Al-Qayyimah sendiri memiliki makna tegak, lurus, dan tidak menyimpang. Ini menunjukkan bahwa ajaran Islam, ketika dihayati dengan benar melalui keikhlasan, ketauhidan, salat, dan zakat, akan menghasilkan kehidupan yang stabil, harmonis, dan penuh berkah.

Memahami QS Al Bayyinah ayat 5 memberikan kita pengingat yang kuat tentang inti dari ajaran Islam. Ini bukan sekadar serangkaian ritual, tetapi sebuah cara hidup yang menyeluruh yang berpusat pada ketaatan tulus kepada Allah SWT, pengabdian yang murni, serta pelaksanaan perintah-perintah-Nya yang fundamental. Dengan menginternalisasi makna ayat ini, seorang Muslim diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadahnya, memperkuat akidahnya, dan menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan agama yang lurus.

🏠 Homepage