Surat Al-Falaq adalah salah satu surah pendek dalam Al-Qur'an yang sangat penting, berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari berbagai macam keburukan. Surah ini terdiri dari lima ayat, dan pada artikel kali ini, kita akan memfokuskan pembahasan pada ayat kedua Surat Al-Falaq.
Ayat kedua dari Surat Al-Falaq berbunyi:
Ayat ini merupakan inti dari permohonan perlindungan yang kita panjatkan kepada Allah SWT. Setelah pada ayat pertama kita memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemelihara (Rabb al-Falaq), maka pada ayat kedua, kita secara spesifik memohon perlindungan dari segala macam kejahatan yang berasal dari ciptaan-Nya.
"Min syarri ma khalaq" secara harfiah berarti "dari kejahatan apa pun yang Dia ciptakan." Frasa ini mencakup cakupan yang sangat luas. Allah SWT adalah Pencipta segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, baik yang baik maupun yang berpotensi membawa keburukan jika disalahgunakan atau dalam konteks cobaan.
Perlindungan yang diminta dalam ayat ini meliputi:
Penting untuk dipahami bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan dan hikmah-Nya. Namun, "kejahatan" yang dimaksud dalam ayat ini adalah apa yang kita pandang sebagai keburukan, bahaya, atau kerugian bagi diri kita, dan kita memohon agar Allah menjauhkan kita dari hal-hal tersebut.
Ayat kedua ini merupakan lanjutan logis dari ayat pertama. Setelah menyatakan bahwa kita berlindung kepada "Rabb al-Falaq" (Tuhan yang menguasai waktu subuh atau apa pun yang membelah kegelapan), maka kita selanjutnya secara spesifik menyebutkan apa yang kita takuti, yaitu kejahatan dari ciptaan-Nya. Permohonan ini bersifat umum dan menyeluruh, mencakup segala bentuk potensi bahaya yang mungkin datang.
Ayat-ayat selanjutnya dalam Surat Al-Falaq akan merinci beberapa bentuk kejahatan spesifik yang kita mohonkan perlindungan darinya, seperti kejahatan malam ketika gelap gulita datang, kejahatan tukang sihir, dan kejahatan orang yang dengki. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan perlindungan dari kejahatan ciptaan-Nya adalah payung besar yang mencakup berbagai ancaman yang lebih detail.
Membaca dan merenungkan ayat ini memberikan kita rasa aman dan ketenangan. Kita diingatkan bahwa di tengah segala potensi ancaman dan keburukan di dunia ini, kita memiliki Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalanya, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung. Kepercayaan ini menguatkan spiritualitas kita dan mengajarkan kita untuk selalu bergantung kepada Allah dalam setiap keadaan.
Oleh karena itu, menjadikan Surat Al-Falaq, khususnya ayat kedua ini, sebagai bacaan rutin, terutama sebelum tidur, adalah amalan yang sangat dianjurkan. Ini adalah bentuk ikhtiar spiritual kita untuk menjaga diri dari segala macam marabahaya, dengan keyakinan penuh bahwa perlindungan sejati hanya datang dari Allah SWT.