Pertanyaan mengenai "waktu Ashar jam berapa" sering kali muncul dalam benak umat Muslim. Memahami kapan waktu Ashar dimulai dan berakhir adalah esensial untuk menjalankan ibadah shalat Ashar dengan sempurna sesuai tuntunan syariat. Shalat Ashar merupakan salah satu dari lima waktu shalat fardhu yang wajib dilaksanakan setiap hari. Ketepatan waktu dalam melaksanakan shalat menjadi salah satu syarat sahnya ibadah, sehingga pengetahuan tentang jadwal shalat, termasuk Ashar, sangatlah penting.
Secara umum, waktu Ashar adalah rentang waktu setelah shalat Dhuhur selesai hingga sebelum matahari terbenam sepenuhnya. Namun, definisi ini memiliki nuansa yang perlu dipahami lebih dalam. Dalam fikih Islam, terdapat dua pandangan utama mengenai kapan waktu Ashar dimulai, yang sangat bergantung pada penafsiran terhadap hadis Nabi Muhammad SAW.
Perbedaan pendapat ulama mengenai awal waktu Ashar umumnya berpusat pada cara penghitungan bayangan benda. Ada dua metode utama yang dikenal:
Mayoritas ulama, termasuk dari mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi'i, berpendapat bahwa waktu Ashar dimulai ketika bayangan suatu benda memiliki panjang yang sama dengan benda itu sendiri, ditambah dengan panjang bayangan benda saat waktu Dhuhur. Jika pada waktu Dhuhur bayangan benda adalah sepanjang satu kali ukuran benda tersebut, maka waktu Ashar dimulai ketika bayangan menjadi dua kali ukuran benda.
Contoh: Jika Anda memiliki tongkat setinggi 1 meter, dan pada waktu Dhuhur bayangan tongkat tersebut adalah 1 meter, maka waktu Ashar baru masuk ketika bayangan tongkat tersebut menjadi 2 meter.
Mazhab Hanbali memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Mereka berpendapat bahwa waktu Ashar dimulai ketika bayangan suatu benda sudah melebihi panjang benda itu sendiri. Artinya, jika pada waktu Dhuhur bayangan adalah satu kali ukuran benda, maka waktu Ashar sudah masuk ketika bayangan tersebut menjadi lebih dari satu kali ukuran benda (misalnya, 1,1 kali atau 1,5 kali).
Dalam praktiknya, perbedaan ini mungkin tidak terlalu signifikan bagi sebagian besar orang dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penting untuk mengetahui adanya perbedaan pandangan ini. Mayoritas umat Muslim di Indonesia umumnya mengikuti pandangan jumhur ulama.
Semua ulama sepakat bahwa waktu Ashar berakhir ketika matahari terbenam. Terbenamnya matahari di sini berarti hilangnya cakram matahari sepenuhnya dari ufuk barat.
Namun, ada juga pandangan yang membedakan antara waktu Ashar pilihan (waktu utama) dan waktu Ashar darurat (makruh).
Mengetahui "waktu Ashar jam berapa" secara spesifik di lokasi Anda sangat bergantung pada lokasi geografis dan musim. Matahari terbit dan terbenam pada waktu yang berbeda-beda di setiap tempat. Untungnya, di era modern ini, ada banyak cara mudah untuk mengetahui jadwal shalat, termasuk Ashar:
Shalat Ashar memiliki keutamaan tersendiri yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Di antaranya adalah firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 238:
"Jagalah semua shalat (fardhu) dan peliharalah shalat 'Ashr dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'."
Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya shalat Ashar, bahkan diperintahkan untuk dijaga dan dipelihara secara khusus. Selain itu, dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang meninggalkan shalat 'Ashr maka terhapuslah amalnya."
Hadits ini menegaskan betapa besar kerugian bagi seseorang yang lalai dalam melaksanakan shalat Ashar. Mengetahui waktu Ashar dan melaksanakannya tepat pada waktunya adalah bentuk ketaatan dan rasa syukur kita kepada Allah SWT.