Al-Falaq

Simbolis keindahan Al-Qur'an dan perlindungan Ilahi.

Al Falaq: Surat Ke Berapa dalam Al-Qur'an? Memahami Keistimewaannya

Dalam lautan hikmah dan petunjuk Ilahi yang terbentang luas dalam kitab suci Al-Qur'an, setiap surat memiliki keunikan dan kedalaman maknanya tersendiri. Salah satu surat yang sangat sering dibaca dan memiliki kedudukan penting bagi umat Islam adalah Surah Al-Falaq. Pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang, terutama bagi mereka yang baru mendalami Al-Qur'an, adalah mengenai posisinya dalam susunan mushaf. Jadi, Al Falaq surat ke berapa dalam Al-Qur'an? Jawabannya adalah Surah Al-Falaq merupakan surat ke-113 dari keseluruhan 114 surat dalam Al-Qur'an.

Surat ini berada tepat sebelum surat terakhir, yaitu Surah An-Nas (surat ke-114). Keduanya sering disebut sebagai "Mu'awwidzatain", yaitu dua surat yang menjadi pelindung. Susunan ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan sebuah tatanan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT melalui wahyu-Nya kepada Rasulullah Muhammad SAW. Penempatan Surah Al-Falaq dan An-Nas di penghujung mushaf ini memberikan penekanan pada pentingnya memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai keburukan yang ada di dunia dan akhirat.

Mengapa Al-Falaq Penting?

Surah Al-Falaq termasuk dalam golongan surah Makkiyyah, yang berarti diturunkan di Mekah sebelum Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah. Meskipun demikian, ajarannya bersifat universal dan relevan sepanjang masa serta berlaku bagi seluruh umat Islam di mana pun berada. Kandungan makna dalam surah ini sangat mendalam, mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berserah diri dan memohon perlindungan kepada Sang Pencipta alam semesta dari berbagai macam kejahatan yang tak terduga.

Nama "Al-Falaq" sendiri diambil dari ayat pertama surah ini, yaitu "Qul a'udzu birabbil falaq". Kata "falaq" secara harfiah berarti "belahan" atau "terbitnya fajar". Mengapa dipilih nama fajar? Fajar adalah momen pergantian malam menjadi siang, sebuah peristiwa alam yang penuh keindahan namun juga bisa menjadi awal dari segala aktivitas, termasuk hal-hal yang baik maupun yang buruk. Dengan memohon perlindungan kepada Rabbul Falaq (Tuhan yang menciptakan fajar), kita juga memohon perlindungan pada setiap permulaan dan setiap momen pergantian keadaan, baik itu dari kegelapan menuju terang, atau dari keadaan yang tentram menuju potensi ancaman.

Kandungan Makna Surah Al-Falaq

Dalam tiga ayat berikutnya, Allah SWT memerintahkan kita untuk berlindung kepada-Nya dari:

Ayat terakhir, "Wamin syarri haasidin idzaa hasad", menegaskan bahwa kejahatan dengki dapat sangat berbahaya dan merusak. Seseorang yang diliputi rasa dengki dapat berupaya mencelakai orang lain baik melalui perkataan, perbuatan, maupun doa-doa buruk. Oleh karena itu, berlindung kepada Allah dari sifat dengki, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain, adalah sebuah kebutuhan spiritual yang sangat penting.

Manfaat Membaca Surah Al-Falaq

Membaca Surah Al-Falaq secara rutin, terutama setelah shalat fardhu bersama dengan Surah An-Nas dan Al-Ikhlas, memiliki banyak manfaat spiritual dan ketenangan batin. Ia menjadi benteng pertahanan diri dari segala ancaman yang tidak terlihat, menumbuhkan keyakinan penuh pada kekuasaan Allah, dan membersihkan hati dari keraguan serta ketakutan yang tidak perlu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Uqbah bin Amir, maukah engkau aku ajari dua surah yang paling agung yang dibaca orang?" Beliau kemudian mengajarkan Surah Al-Falaq dan An-Nas kepada Uqbah. Ini menunjukkan betapa besar nilai dan keutamaan kedua surat ini.

Dengan mengetahui bahwa Al Falaq surat ke berapa dalam Al-Qur'an (yaitu surat ke-113), kita dapat lebih menghargai posisinya yang strategis. Keberadaannya di akhir mushaf memberikan pengingat konstan bagi umat Islam untuk senantiasa mencari perlindungan hanya kepada Allah SWT, sumber segala kebaikan dan pelindung sejati dari segala macam keburukan di dunia dan akhirat.

🏠 Homepage