Dalam samudera Al-Qur'an yang tak terhingga kedalamannya, terdapat permata-permata hikmah yang senantiasa menawarkan petunjuk dan perlindungan bagi umat manusia. Salah satunya adalah Surah Al-Falaq, yang menjadi bacaan pelindung diri dari berbagai keburukan. Ayat kelima dari surah ini, yaitu:
Ayat ini sering kali menjadi penutup dari bacaan Surah Al-Falaq, dan memiliki makna yang sangat mendalam serta relevansi yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengajarkan kita untuk berlindung kepada Allah dari sifat dengki dan kejahatan yang timbul darinya.
Dengki, atau hasad, adalah sebuah penyakit hati yang sangat berbahaya. Ia adalah perasaan tidak suka dan bahkan benci terhadap nikmat atau kelebihan yang dimiliki orang lain, disertai dengan harapan agar nikmat tersebut hilang dari mereka. Sifat ini dapat merusak tatanan sosial, menghancurkan hubungan antar sesama, dan yang paling utama, merusak ketenangan batin pelakunya sendiri.
Ayat Alfalaq ayat 5 secara spesifik memohon perlindungan dari kejahatan orang yang dengki, apabila ia dengki. Frasa "apabila ia dengki" ini menunjukkan bahwa kejahatan itu timbul ketika hasad tersebut benar-benar termanifestasi dalam tindakan atau niat buruk. Orang yang dengki tidak hanya merasa tidak suka, tetapi bisa saja berupaya untuk mencelakakan orang yang didengkinya, baik melalui perkataan, perbuatan, maupun doa yang buruk.
Dengki bisa berwujud macam-macam. Bisa berupa rasa iri melihat kesuksesan teman, kekayaan tetangga, kepandaian anak orang lain, atau bahkan kebahagiaan pasangan seseorang. Ketika perasaan itu tidak terkendali, ia bisa mendorong seseorang untuk menyebarkan fitnah, merendahkan orang lain, menyihir, atau melakukan segala cara agar orang yang ia dengki tertimpa musibah. Inilah yang dimaksud dengan kejahatan dari orang yang dengki.
Memohon perlindungan kepada Allah melalui bacaan Alfalaq ayat 5 adalah sebuah bentuk ikhtiar spiritual yang sangat dianjurkan. Dengan membaca ayat ini, kita mengakui bahwa sumber segala kebaikan dan perlindungan adalah Allah semata. Kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya untuk dijaga dari segala bentuk gangguan yang timbul dari sifat dengki manusia.
Perlindungan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup perlindungan dari hal-hal yang bersifat gaib atau mental. Hasad seseorang bisa saja mendatangkan energi negatif yang mempengaruhi kehidupan kita, bahkan tanpa kita sadari. Dengan berlindung kepada Allah, kita meminta agar diri kita dijauhkan dari pengaruh buruk tersebut.
Keutamaan lainnya adalah menguatkan keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada kekuatan lain yang dapat mencelakakan kita kecuali atas izin-Nya. Ketika kita merasa terancam oleh niat buruk orang lain, bacaan ini menjadi pengingat bahwa Allah adalah Pelindung terbaik yang akan senantiasa menjaga hamba-Nya yang bertakwa.
Selain membaca doa perlindungan, penting bagi kita untuk juga menjaga hati kita sendiri. Hindari perasaan dengki terhadap orang lain. Syukuri nikmat yang telah Allah berikan, dan doakan kebaikan bagi sesama. Jika kita melihat orang lain mendapatkan kebaikan, berbahagialah untuk mereka, karena hal itu juga merupakan bagian dari rezeki Allah.
Alfalaq ayat 5 mengingatkan kita akan adanya potensi keburukan yang bisa datang dari sesama manusia, terutama yang didorong oleh sifat dengki. Oleh karena itu, selain berdoa, kita juga perlu waspada dan berhati-hati dalam berinteraksi. Namun, kewaspadaan ini harus tetap dilandasi keyakinan yang teguh kepada Allah.
Dengan mengamalkan bacaan Alfalaq ayat 5 secara rutin, terutama setelah shalat fardhu dan sebelum tidur, kita membangun benteng spiritual yang kokoh. Kita memohon agar Allah menjauhkan kita dari segala bentuk keburukan yang disebabkan oleh iri hati dan dengki, baik yang disengaja maupun yang tidak. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari segala mara bahaya dan memberikan ketenangan dalam setiap langkah kehidupan.