Arti Surat Al-Bayyinah Ayat 7 dan 8: Kebaikan dan Keburukan yang Berbalas

Al-Bayyinah Iman & Amal Shaleh Kufur & Maksiat
Ilustrasi visualisasi kebaikan dan keburukan sebagai representasi dari balasan di akhirat.

Surat Al-Bayyinah, yang berarti "Bukti Nyata", adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan secara tegas mengenai perbedaan nasib antara orang-orang yang beriman dan beramal saleh dengan mereka yang kufur atau ingkar terhadap ayat-ayat Allah. Dua ayat terakhir dari surat ini, yaitu ayat 7 dan 8, menjadi penutup yang gamblang mengenai balasan yang akan diterima oleh kedua golongan tersebut di akhirat kelak. Memahami arti mendalam dari kedua ayat ini sangat penting bagi setiap Muslim untuk memperkuat keyakinan dan motivasi dalam menjalani kehidupan sesuai tuntunan agama.

Ayat 7: Balasan Bagi Orang-Orang yang Beriman dan Beramal Saleh

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."

Ayat ketujuh ini merupakan kabar gembira bagi seluruh umat manusia yang mengakui keesaan Allah SWT, mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW, dan senantiasa berusaha menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Kata "iman" di sini mencakup keyakinan hati yang tulus, pengakuan lisan, dan pembenaran dalam tindakan. Sementara itu, "amal saleh" merujuk pada setiap perbuatan baik yang dilakukan semata-mata karena Allah, baik itu ibadah ritual seperti shalat, puasa, zakat, maupun muamalah atau hubungan antar sesama manusia yang dilandasi keikhlasan dan ketundukan pada syariat.

Allah SWT menyebutkan bahwa mereka yang memiliki dua kriteria ini adalah "sebaik-baik makhluk" (khairul bariyyah). Predikat ini bukanlah sekadar pujian biasa, melainkan sebuah pengakuan tertinggi dari Sang Pencipta. Ini berarti bahwa di antara seluruh ciptaan-Nya, baik itu malaikat, jin, maupun makhluk lainnya, orang-orang beriman dan beramal saleh memiliki kedudukan yang paling mulia. Kemuliaan ini bukan hanya di dunia, tetapi puncaknya adalah di akhirat, di mana mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang penuh kenikmatan abadi.

Keutamaan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara keyakinan dan perbuatan. Iman tanpa amal adalah kosong, sementara amal tanpa landasan iman yang benar tidak akan diterima. Keduanya harus berjalan beriringan. Ayat ini menjadi motivasi bagi kita untuk terus memperbaiki kualitas iman kita dan meningkatkan kuantitas serta kualitas amal saleh yang kita kerjakan, agar kita termasuk dalam golongan yang disebut sebagai sebaik-baik makhluk.

Ayat 8: Balasan Bagi Orang-Orang yang Kufur

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ

"Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."

Kemudian, setelah memaparkan balasan bagi orang-orang beriman, ayat kedelapan dari Surat Al-Bayyinah ini, dalam beberapa tafsir dan kutipan, seringkali dikaitkan dengan penjelasan mengenai balasan bagi orang yang kufur, yang kontras dengan ayat sebelumnya. Namun, jika kita merujuk pada teks ayat 8 yang sebenarnya, ayat ini justru menjelaskan lebih lanjut mengenai balasan yang sangat istimewa bagi orang-orang beriman yang disebutkan di ayat 7.

Ayat 8 ini sebenarnya secara eksplisit melanjutkan penjelasan balasan untuk "sebaik-baik makhluk" di ayat 7. Berikut adalah terjemahannya yang lebih tepat untuk ayat 8:

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ

"Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."

Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan secara rinci mengenai balasan yang akan diterima oleh orang-orang yang beriman dan beramal saleh:

Penjelasan ini secara tidak langsung juga memberikan gambaran kontras tentang nasib orang-orang yang tidak beriman. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam ayat 8, perbedaan nasib ini sudah sangat jelas tersirat. Bagi mereka yang mengingkari bukti-bukti Allah, menolak kebenaran, dan terus menerus dalam kesesatan, maka balasan yang setimpal adalah siksa neraka.

Oleh karena itu, Surat Al-Bayyinah ayat 7 dan 8 memberikan dua sisi mata uang yang sangat penting untuk direnungkan. Di satu sisi, ada janji surga yang sangat indah bagi orang-orang beriman dan beramal saleh, sebuah pencapaian tertinggi yang didasari oleh iman dan ketakutan kepada Allah. Di sisi lain, tersirat adanya konsekuensi berat bagi mereka yang menolak kebenaran. Ayat-ayat ini berfungsi sebagai pengingat abadi untuk senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah, memperjuangkan keimanan, dan mengisinya dengan amal-amal yang saleh, agar kita meraih keberuntungan dunia dan akhirat.

🏠 Homepage