Ilustrasi sederhana komponen aerator AC/DC.
Memiliki akuarium yang sehat dan kaya oksigen adalah dambaan setiap penghobi ikan. Salah satu alat terpenting untuk mencapai ini adalah aerator, yang berfungsi untuk menambah kadar oksigen dalam air. Namun, terkadang kita dihadapkan pada situasi di mana listrik PLN padam, atau kita ingin menggunakannya di tempat yang tidak terjangkau listrik. Solusi terbaik untuk ini adalah membuat aerator yang bisa bekerja dengan sumber daya AC (listrik PLN) maupun DC (aki, power bank, atau adaptor DC). Artikel ini akan memandu Anda selangkah demi selangkah cara membuat aerator AC DC yang mudah dan hemat biaya.
Ada beberapa alasan kuat mengapa Anda mungkin ingin merakit aerator AC DC sendiri:
Sebelum memulai, pastikan Anda telah mengumpulkan semua komponen yang diperlukan. Anda bisa menemukan sebagian besar komponen ini di toko elektronik terdekat atau toko perlengkapan akuarium:
Hal pertama yang perlu dipahami adalah bagaimana aliran daya bekerja. Pompa udara DC akan menjadi jantung sistem. Adaptor AC akan mengubah listrik PLN menjadi arus DC yang dibutuhkan pompa. Jika menggunakan saklar ganda, Anda akan mengatur agar pompa mendapatkan daya dari adaptor AC atau dari sumber DC lain (seperti aki 12V yang dihubungkan langsung ke kabel DC). Untuk kesederhanaan, kita akan fokus pada koneksi AC ke DC melalui adaptor.
Pompa udara DC biasanya memiliki kabel dengan konektor di ujungnya. Jika tidak, Anda perlu menyolder kabel langsung ke terminal pompa. Pastikan Anda mengetahui polaritas (+ dan -) yang benar.
Ambil kabel listrik AC. Potong salah satu ujungnya (yang terhubung ke stop kontak) dan kupas isolasinya sekitar 2-3 cm untuk mengekspos kabel-kabel di dalamnya. Biasanya ada dua kabel utama (fase dan netral) dan terkadang kabel grounding (biasanya hijau/kuning).
Pada adaptor AC ke DC, biasanya terdapat tulisan tegangan dan polaritasnya (misalnya 12V DC, positif di tengah). Bagian output adaptor ini biasanya berupa kabel atau jack DC. Jika berupa kabel, kupas ujungnya dan identifikasi kabel positif (+) dan negatif (-).
Sekarang, Anda perlu menghubungkan kabel listrik AC ke input adaptor. Ini mungkin memerlukan sambungan yang sedikit lebih rumit tergantung pada jenis adaptornya. Namun, untuk skema yang paling umum:
Gunakan solder dan isolasi listrik untuk memastikan sambungan yang aman dan terisolasi dengan baik. Jika Anda ragu, konsultasikan dengan seseorang yang berpengalaman dalam elektronika.
Jika Anda menggunakan saklar ganda, rangkaiannya menjadi sedikit berbeda. Saklar ini berfungsi untuk mengalihkan daya dari adaptor AC atau dari sumber DC eksternal. Jika Anda hanya ingin membuat aerator yang bisa dihidupkan/dimatikan, saklar tunggal sederhana sudah cukup. Namun, untuk fleksibilitas AC/DC, saklar tukar (changeover switch) lebih ideal.
Secara umum, saklar ganda akan memiliki terminal input (untuk daya AC dan DC) dan terminal output ke pompa. Ini memungkinkan Anda memilih sumber daya mana yang akan disalurkan ke pompa.
Setelah rangkaian kelistrikan selesai dan teruji, pasang selang udara ke output pompa udara. Ujung selang yang lain dipasang ke batu aerator. Pastikan semua sambungan rapat agar tidak ada udara yang bocor.
Colokkan adaptor AC ke stop kontak. Jika Anda menggunakan sumber daya DC eksternal, hubungkan sumber tersebut. Nyalakan saklar (jika ada). Periksa apakah pompa udara beroperasi dan mengeluarkan gelembung udara dari batu aerator. Jika tidak ada reaksi, segera matikan dan periksa kembali semua sambungan, polaritas, dan tegangan.
Untuk estetika dan keamanan, Anda bisa menempatkan semua komponen (pompa, adaptor, saklar) di dalam sebuah kotak plastik kecil. Pastikan ada ventilasi yang cukup agar komponen tidak terlalu panas.
Membuat aerator AC DC sendiri adalah proyek yang memuaskan dan sangat berguna. Dengan mengikuti panduan cara membuat aerator AC DC ini, Anda tidak hanya menghemat uang tetapi juga memastikan kelangsungan pasokan oksigen untuk ikan kesayangan Anda, bahkan saat listrik padam.
Kembali ke Atas