Skripsi seringkali menjadi puncak dari perjalanan akademis di jenjang sarjana. Namun, bagi banyak mahasiswa, karya tulis ilmiah yang tebal ini seringkali hanya tersimpan rapi di rak buku atau hard drive, jarang diakses kembali setelah proses yudisium. Padahal, skripsi mengandung banyak gagasan penelitian yang berharga dan dapat dioptimalkan lebih lanjut, salah satunya dengan mengubahnya menjadi artikel jurnal ilmiah. Transformasi ini tidak hanya bermanfaat untuk menambah publikasi ilmiah Anda, tetapi juga berkontribusi pada penyebaran ilmu pengetahuan di komunitas akademis yang lebih luas.
Ada beberapa alasan kuat mengapa mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah adalah langkah yang cerdas:
Proses mengubah skripsi menjadi jurnal memang memerlukan penyesuaian, namun dengan panduan yang tepat, ini bisa menjadi tugas yang lebih mudah dari yang dibayangkan. Berikut adalah tahapan-tahapannya:
Skripsi biasanya sangat komprehensif. Langkah pertama adalah mengidentifikasi kontribusi utama atau temuan paling signifikan dari penelitian Anda. Tanyakan pada diri Anda: Apa "pesan" utama yang ingin saya sampaikan? Apa novelty (kebaruan) dari penelitian ini? Fokus pada satu atau dua aspek paling kuat dari skripsi Anda.
Setiap jurnal memiliki cakupan (scope), target pembaca, dan gaya penulisan yang berbeda. Lakukan riset untuk menemukan jurnal yang paling sesuai dengan topik dan metodologi penelitian Anda. Perhatikan juga faktor seperti reputasi jurnal, kemudahan akses, dan proses review-nya.
Artikel jurnal ilmiah umumnya memiliki struktur standar yang dikenal sebagai IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion), meskipun beberapa jurnal mungkin memiliki variasi. Sesuaikan bagian-bagian skripsi Anda dengan struktur ini:
Skripsi seringkali sangat rinci, terutama pada bagian tinjauan pustaka dan pembahasan. Untuk jurnal, Anda perlu melakukan kompresi. Fokus pada informasi yang paling krusial. Hilangkan detail yang berlebihan dan kalimat yang berulang. Bahasa yang digunakan harus lugas, ilmiah, dan padat.
Setiap jurnal memiliki pedoman penulis (author guidelines) yang harus diikuti dengan cermat. Ini mencakup format penulisan, gaya sitasi, ukuran font, spasi, dan struktur penomoran tabel/gambar. Kegagalan mematuhi pedoman ini bisa menyebabkan artikel Anda ditolak sebelum masuk ke tahap review.
Setelah artikel selesai ditulis, lakukan revisi berulang kali. Minta masukan dari dosen pembimbing, kolega, atau teman yang berpengalaman dalam penulisan jurnal. Setelah yakin, kirimkan artikel Anda ke jurnal yang dipilih. Bersiaplah untuk menerima masukan dari reviewer dan lakukan revisi sesuai saran mereka.
Mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah adalah sebuah investasi berharga dalam karir akademis Anda. Ini bukan hanya tentang memiliki publikasi, tetapi juga tentang kemampuan Anda untuk mengkomunikasikan penelitian secara efektif kepada audiens yang lebih luas. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang cermat, skripsi Anda bisa menjadi batu loncatan penting menuju kontribusi ilmiah yang lebih besar.