Ilustrasi Daftar Pustaka
Menyusun daftar pustaka yang akurat dan sesuai kaidah adalah salah satu aspek krusial dalam penulisan karya ilmiah, tugas kuliah, hingga artikel. Terkadang, kita menemukan sumber bacaan yang ditulis oleh lebih dari tiga orang. Dalam situasi seperti ini, ada aturan khusus yang perlu diikuti agar daftar pustaka tetap informatif dan ringkas. Memahami cara yang benar akan membantu menghindari kebingungan dan memastikan integritas akademis dari tulisan Anda.
Sebelum mendalami kasus penulis lebih dari tiga, penting untuk merefresh kembali aturan dasar penulisan daftar pustaka. Secara umum, setiap entri daftar pustaka harus mencakup informasi esensial tentang sumber yang dirujuk. Informasi ini biasanya meliputi:
Setiap gaya sitasi (seperti APA, MLA, Chicago, Harvard, dll.) mungkin memiliki sedikit perbedaan dalam urutan dan format, namun prinsip dasarnya tetap sama: memberikan informasi yang cukup bagi pembaca untuk menemukan sumber aslinya.
Untuk sumber yang ditulis oleh dua atau tiga penulis, kaidah umumnya adalah mencantumkan semua nama penulis. Nama belakang dari setiap penulis dipisahkan oleh koma, dan sebelum nama penulis terakhir biasanya ditambahkan kata penghubung seperti 'dan' (atau '&' tergantung gaya sitasi).
Contoh:
Nugroho, Budi, dan Santoso, Agus.
Wibowo, Citra, Lestari, Dewi, dan Pratama, Eko.
Inilah bagian yang seringkali menimbulkan pertanyaan. Ketika sebuah karya ditulis oleh empat orang atau lebih, sebagian besar gaya sitasi modern mengizinkan penggunaan singkatan untuk menjaga agar daftar pustaka tetap ringkas dan mudah dibaca. Aturan yang paling umum digunakan adalah:
dkk. (dan kawan-kawan) atau et al. setelah nama penulis pertama. Kata dkk. adalah singkatan dari "dan kawan-kawan" yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia, sementara et al. berasal dari bahasa Latin "et alii" yang berarti "dan orang lain". Pilihan antara keduanya bergantung pada panduan gaya sitasi yang Anda gunakan atau yang diminta oleh institusi Anda.Penting untuk dicatat bahwa penggunaan dkk. atau et al. biasanya berlaku untuk sitasi dalam teks maupun untuk daftar pustaka itu sendiri, namun selalu pastikan panduan spesifik dari gaya sitasi yang Anda ikuti.
Penggunaan singkatan seperti dkk. atau et al. memiliki beberapa tujuan:
Mari kita lihat contoh konkret bagaimana cara menulis daftar pustaka untuk sebuah buku yang ditulis oleh lebih dari tiga orang.
Sebuah buku berjudul "Inovasi Pendidikan di Era Digital" ditulis oleh:
Dan diterbitkan di Jakarta oleh Gramedia Pustaka Utama.
dkk.)Wijaya, Agus, dkk. Inovasi Pendidikan di Era Digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
et al.)Wijaya, Agus, et al. Inovasi Pendidikan di Era Digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Perhatikan bahwa dalam contoh di atas, hanya nama penulis pertama (Wijaya, Agus) yang disebutkan, diikuti oleh dkk. atau et al., kemudian dilanjutkan dengan judul karya dan detail penerbitan. Tahun terbit, jika ada, akan ditempatkan setelah nama penulis pertama (atau setelah singkatan, tergantung gaya sitasi). Misalnya, jika tahun terbitnya adalah 2023, maka menjadi:
dkk.)Wijaya, Agus, dkk. 2023. Inovasi Pendidikan di Era Digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
et al.)Wijaya, Agus, et al. 2023. Inovasi Pendidikan di Era Digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Meskipun aturan umum untuk penulis lebih dari tiga orang cukup jelas, sangat penting untuk selalu merujuk pada panduan gaya sitasi spesifik yang digunakan dalam karya Anda. Institusi pendidikan, jurnal ilmiah, atau bahkan publikasi tertentu seringkali memiliki panduan gaya mereka sendiri yang harus diikuti.
Beberapa gaya sitasi mungkin memiliki aturan berbeda mengenai kapan persisnya beralih menggunakan singkatan. Misalnya, ada gaya yang menerapkan singkatan hanya jika penulisnya lima orang atau lebih, sementara gaya lain mungkin langsung menerapkannya sejak empat penulis.
Kesalahan dalam format daftar pustaka, sekecil apapun, dapat mengurangi kredibilitas tulisan Anda. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk memastikan setiap entri daftar pustaka disusun dengan cermat sesuai dengan standar yang berlaku. Jika ragu, selalu tanyakan kepada dosen, editor, atau pustakawan yang relevan.
Dengan mengikuti panduan yang benar, daftar pustaka Anda akan menjadi sumber informasi yang efisien dan profesional, memudahkan pembaca untuk menelusuri lebih lanjut materi yang Anda kutip, bahkan ketika sumber aslinya memiliki banyak kontributor.