Ikon Al-Qur'an sebagai simbol firman Allah.
Dalam kajian Al-Qur'an, memahami urutan turunnya surah memiliki peran penting dalam menyingkap makna, hikmah di balik syariat, dan konteks historis turunnya ayat-ayat suci. Urutan mushaf yang kita pegang saat ini sebagian besar mengikuti urutan pewahyuan, meskipun ada beberapa ayat atau surah yang diturunkan sebelum surah yang secara posisi berada lebih awal. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai surah apa yang diturunkan sesudah Surat Al-Falaq.
Surat Al-Falaq, yang merupakan surah ke-113 dalam mushaf, adalah surah Makkiyyah yang pendek, terdiri dari lima ayat. Surah ini termasuk dalam golongan Mu'awwidzatain, yaitu dua surah perlindungan, bersama dengan Surat An-Nas. Keduanya diyakini diturunkan sebagai penangkal sihir dan gangguan lainnya, memohon perlindungan hanya kepada Allah dari segala keburukan.
Menurut mayoritas ulama ahli tafsir dan sejarah periwayatan hadis, Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas diturunkan bersamaan sebagai satu kesatuan wahyu. Keduanya sering disebut dan dihafal bersama, serta memiliki tujuan dan fungsi yang serupa dalam memohon perlindungan ilahi. Oleh karena itu, pertanyaan mengenai surah yang diturunkan sesudah Al-Falaq secara teknis menjadi agak sulit dijawab jika kita menganggap keduanya sebagai satu kesatuan yang final dalam rangkaian pewahyuan di Mekah. Keduanya merupakan penutup rangkaian surah-surah pendek yang menekankan tauhid dan memohon perlindungan.
Namun, jika kita mencoba melihat dari perspektif yang lebih luas mengenai urutan turunnya surah secara keseluruhan, dan mempertimbangkan berbagai riwayat mengenai kapan tepatnya kedua surah ini diturunkan, sebagian besar cendekiawan menempatkan pewahyuan kedua surah ini di periode akhir kenabian di Mekah. Periode Mekah ini dikenal dengan turunnya surah-surah yang menekankan aspek keimanan, tauhid, kisah para nabi terdahulu, serta ancaman dan peringatan bagi kaum kafir. Surah-surah pendek yang sangat padat makna, seperti Al-Falaq dan An-Nas, sangat lazim diturunkan pada fase ini untuk memperkuat keyakinan kaum Muslimin dan memberikan mereka bekal perlindungan spiritual.
Penting untuk dicatat bahwa Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Proses pewahyuan ini tidak selalu linier dalam penulisan mushaf. Terkadang, surah yang diturunkan lebih akhir diletakkan di awal mushaf, dan sebaliknya. Namun, urutan surah yang kita baca hari ini telah melalui proses tadwin (pembukuan) dan tawaqquf (penetapan) oleh para sahabat di bawah bimbingan langsung Rasulullah SAW.
Dalam konteks kapan Surat Al-Falaq diturunkan, banyak riwayat yang mengaitkannya dengan peristiwa sihir yang menimpa Rasulullah SAW. Dikatakan bahwa kedua Mu'awwidzatain ini diturunkan untuk melindungi beliau dari pengaruh sihir tersebut. Beberapa hadis menyebutkan bahwa kedua surah ini turun setelah peristiwa yang dialami Rasulullah SAW di lembah Bi'r Mu'attab di Mekah, yang dialami pada periode akhir masa kenabian di Mekah. Sebagian ahli sejarah bahkan menyebutnya sebagai wahyu terakhir yang diturunkan di Mekah sebelum hijrah ke Madinah, atau salah satu dari wahyu terakhir di Mekah.
Dengan demikian, jika kita bertanya surah apa yang diturunkan setelah Al-Falaq, maka jawaban yang paling mendekati adalah bahwa Al-Falaq dan An-Nas turun sebagai satu paket wahyu yang menekankan perlindungan ilahi, dan keduanya merupakan bagian dari rangkaian surah-surah akhir yang turun di Mekah. Proses penulisan mushaf kemudian menyusunnya sesuai dengan kehendak ilahi yang dipandu oleh Rasulullah SAW. Sehingga, sulit untuk menunjuk satu surah spesifik yang secara kronologis pasti dituliskan tepat setelah Al-Falaq dalam urutan turunnya, karena keduanya seringkali dianggap sebagai satu kesatuan yang diturunkan bersamaan sebagai bentuk perlindungan mutlak dari Allah.
Memahami urutan pewahyuan membantu kita menghargai bagaimana Al-Qur'an hadir sebagai panduan hidup yang dinamis, menjawab tantangan zaman dan kebutuhan spiritual umat. Fokus pada makna dan hikmah yang terkandung dalam setiap ayat, terlepas dari posisi kronologisnya, adalah kunci utama untuk mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Surah Al-Falaq dan An-Nas mengingatkan kita untuk selalu berserah diri dan memohon perlindungan kepada Sang Pencipta atas segala bentuk keburukan yang mungkin datang.
Bagi para pelajar Al-Qur'an, studi tentang Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) dan urutan pewahyuan surah adalah disiplin ilmu yang sangat berharga. Ia membuka jendela pemahaman yang lebih dalam terhadap teks suci dan bagaimana ia berinteraksi dengan realitas kehidupan pada masa pewahyuannya. Ini juga membantu kita melihat bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang relevan sepanjang masa, memberikan solusi dan panduan untuk setiap zaman.
Jika Anda tertarik mendalami lebih lanjut, Anda bisa mencari sumber-sumber tafsir terpercaya yang membahas detail mengenai kronologi pewahyuan surah-surah Al-Qur'an, seperti karya-karya ulama besar yang mengkhususkan diri dalam ilmu Ulumul Qur'an.
Teruslah membaca, merenungkan, dan mengamalkan firman Allah SWT. Semoga pemahaman kita senantiasa bertambah dan keberkahan senantiasa menyertai kita.