Kristen Ortodoks Adalah: Menyelami Akar Iman Kristiani yang Kuno

Simbol Salib Ortodoks, menggambarkan kebangkitan Kristus.

Ketika kita berbicara tentang Kristen Ortodoks adalah, kita merujuk pada salah satu cabang terbesar dan tertua dari Kekristenan di dunia. Gereja Ortodoks Timur, yang sering disingkat menjadi Gereja Ortodoks, memiliki akar yang dalam dan sejarah yang kaya, membentang kembali ke masa para rasul Kristus. Istilah "Ortodoks" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "iman yang benar" atau "kemuliaan yang benar," sebuah penekanan pada kesetiaan pada ajaran dan tradisi Kristen awal.

Sejarah dan Perkembangan

Perpecahan besar dalam Kekristenan terjadi pada tahun 1054 Masehi, yang dikenal sebagai Skisma Besar (Great Schism), yang memisahkan Gereja Barat (yang kemudian menjadi Gereja Katolik Roma) dari Gereja Timur. Gereja Ortodoks Timur tetap setia pada tradisi dan ajaran yang diwariskan dari para Bapa Gereja dan Konsili Ekumenis pertama. Pusat Gereja Ortodoks secara historis berada di Konstantinopel (sekarang Istanbul), yang melahirkan otoritas spiritual bagi banyak gereja nasional Ortodoks di seluruh dunia, seperti Yunani, Rusia, Serbia, Rumania, dan lainnya.

Ortodoksi bukanlah sebuah monolit yang terpusat secara politik seperti Vatikan. Sebaliknya, ia adalah sebuah persekutuan gereja-gereja autosefalus (mandiri), yang masing-masing dipimpin oleh seorang Patriark, Uskup Agung, atau Metropolitan. Meskipun memiliki struktur pemerintahan yang berbeda-beda, semua gereja ini berbagi satu iman, satu sakramen, dan satu tradisi apostolik.

Ajaran Utama Kristen Ortodoks

Jika Anda bertanya, "Apa yang diajarkan oleh Kristen Ortodoks adalah," jawabannya berpusat pada kesetiaan pada wahyu ilahi yang diterima melalui Kitab Suci dan Tradisi Suci. Tradisi Suci ini mencakup ajaran para Rasul, keputusan Konsili Ekumenis, tulisan-tulisan Bapa Gereja, liturgia, dan ikonografi.

Gaya Hidup Ortodoks

Kehidupan seorang Kristen Ortodoks adalah perjalanan spiritual yang terus-menerus. Ini mencakup partisipasi aktif dalam kehidupan gereja, doa pribadi yang tekun, puasa pada waktu-waktu tertentu dalam setahun (seperti Pra-Paskah dan puasa sebelum Natal), serta pelayanan kasih kepada sesama. Ada penekanan kuat pada pertobatan dan pertumbuhan rohani.

Dalam menafsirkan apa itu Kristen Ortodoks adalah, penting untuk memahami bahwa ia adalah sebuah cara hidup yang holistik, yang menyatukan keyakinan, ibadah, dan praktik sehari-hari dalam kesetiaan kepada Kristus dan Gereja-Nya yang didirikan. Ini adalah warisan iman yang hidup, yang terus menerus diperbaharui oleh Roh Kudus melalui tradisi apostolik yang tak terputus.

Bagi banyak orang, iman Ortodoks menawarkan kedalaman spiritual, keteguhan doktrinal, dan rasa kontinuitas historis yang sulit ditemukan di tempat lain. Ia adalah sebuah panggilan untuk mengalami kehadiran Allah secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, melalui ibadah yang sakral dan komunitas yang berakar pada iman.

🏠 Homepage