Surat Al-Bayyinah merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang memiliki makna mendalam dan mengajarkan tentang kebenaran hakiki. Nama "Al-Bayyinah" sendiri berarti "Bukti Nyata" atau "Keterangan yang Jelas", yang mencerminkan isi surat ini yang sangat tegas dalam membedakan antara orang mukmin yang beriman dan orang kafir yang mengingkari kebenaran.
Surat ini termasuk dalam golongan surat-surat Madaniyah, yang diturunkan di Madinah. Meskipun begitu, sebagian ulama berpendapat bahwa surat ini adalah Makkiyah. Mayoritas bersepakat bahwa surat ini adalah Madaniyah, mengingat konteks ayat-ayatnya yang banyak membicarakan mengenai fitnah dan perpecahan di kalangan ahli kitab, yang lebih umum terjadi di Madinah.
Berikut adalah teks Arab, lafal (transliterasi), dan terjemahan dari setiap ayat Surat Al-Bayyinah. Membaca dan memahami lafalnya dengan benar adalah langkah awal untuk merenungkan keagungan isinya.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Lafal: Lam yakunilladzina kafaru min ahlilkitabi walmusyrikina munfakkiina hattaa ta'tiyahumul bayyinah.
Orang-orang yang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak akan terpisahkan (dari kekafiran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata.
Lafal: Rasuulum minallahi yatluu shuhufam muthahharah.
Yaitu seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al-Qur'an).
Lafal: Fihaa kutubun qayyimah.
Di dalamnya terdapat (isi) yang berharga.
Lafal: Wama tafarraqalladzina uutul kitaaba illa min ba'di maa jaa'athumul bayyinah.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang diberi kitab kecuali setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Lafal: Wamaa umiruu illa liya'budullaaha mukhlishiina lahud diina hunafaa'a wayuqiimush shalaata wayu'tuz zakaah. Wa dzaalika diinul qayyimah.
Padahal mereka hanya diperintahkan untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar mereka melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Lafal: Innalladziina kafaruu min ahlilkitabi walmusyrikiina fii naari jahannama khaalidiina fiihaa. Ulaaa'ika hum syarrul bariyyah.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik (ditempatkan) di neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
Lafal: Innalladziina aamanuu wa 'amilush shalihaati ulaaa'ika hum khairul bariyyah.
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Lafal: Jazaaa'uhum 'inda rabbihim jannaatu 'adnin tajrii min tahtihal anhaaru khaalidiina fiiha abadaa. Radhiyallahu 'anhum wa raduu 'anh. Dzaalika liman khasiya rabbah.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Surat ini dengan jelas membedakan antara dua kelompok besar manusia: orang yang beriman dan orang yang kafir. Bagi orang kafir, baik dari ahli kitab maupun musyrikin, kondisi mereka sebelum datangnya Al-Qur'an adalah ketidakpastian dan kebingungan. Mereka baru akan terhenti dari kekafiran mereka ketika bukti nyata berupa Al-Qur'an dan kenabian Muhammad SAW datang.
Al-Qur'an adalah "Al-Bayyinah" itu sendiri. Ia adalah kitab suci yang diturunkan melalui Rasulullah SAW, yang memuat ajaran-ajaran lurus, bersih, dan berharga. Ayat ini menekankan bahwa Al-Qur'an adalah bukti yang jelas dan tak terbantahkan dari Allah SWT.
Surat ini juga menyoroti perpecahan yang terjadi di kalangan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). Padahal, mereka telah menerima kitab-kitab suci sebelumnya, namun justru berselisih dan berpecah belah setelah datangnya Al-Qur'an dan dakwah Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan bahwa kebenaran yang hakiki hanya satu, dan siapa pun yang menyimpang darinya akan terpecah belah dalam kesesatan.
Surat Al-Bayyinah menegaskan bahwa inti dari agama yang lurus (dinul qayyimah) adalah mentauhidkan Allah SWT dengan ikhlas, melaksanakan salat dengan benar, dan menunaikan zakat. Ajaran ini menjadi fondasi utama bagi setiap umat beragama yang benar.
Terakhir, surat ini menutup dengan perbandingan nasib orang yang beriman dan orang yang kafir di akhirat. Orang-orang kafir akan diazab kekal di neraka Jahanam sebagai sejahat-jahat makhluk. Sebaliknya, orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan balasan terbaik berupa surga 'Adn, di mana mereka akan kekal abadi dalam keridaan Allah SWT. Ini adalah janji dan ancaman yang menjadi pengingat penting bagi setiap hamba Allah.
Mempelajari lafal Surat Al-Bayyinah dan merenungkan maknanya adalah sebuah perjalanan spiritual yang berharga. Surat ini menjadi peneguh keyakinan bagi kaum mukmin dan menjadi seruan untuk mencari kebenaran bagi yang masih ragu.