Gout atau asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang paling umum dan menyakitkan. Kondisi ini terjadi ketika kristal urat menumpuk di dalam persendian, menyebabkan peradangan, kemerahan, bengkak, dan rasa sakit yang intens. Tingkat asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia) merupakan penyebab utama gout. Pengobatan gout bertujuan untuk meredakan gejala serangan akut, mencegah serangan berulang, dan menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
Memahami Gout dan Penyebabnya
Asam urat adalah produk limbah yang dihasilkan tubuh ketika memecah zat kimia yang disebut purin. Purin ditemukan secara alami di dalam tubuh dan juga terdapat dalam makanan tertentu. Sebagian besar asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya secara efektif, kadar asam urat dalam darah dapat meningkat. Penumpukan kristal urat inilah yang memicu peradangan dan rasa sakit pada gout.
Faktor risiko gout meliputi:
Obesitas
Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi makanan tinggi purin (seperti daging merah, jeroan, makanan laut)
Penggunaan obat-obatan tertentu (seperti diuretik dan aspirin dosis rendah)
Memiliki riwayat keluarga dengan gout
Kondisi medis lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, dan sindrom metabolik.
Pilihan Obat Gout untuk Meredakan Serangan Akut
Saat serangan gout akut terjadi, fokus utama pengobatan adalah meredakan rasa sakit dan peradangan secepat mungkin. Beberapa pilihan obat gout yang umum digunakan untuk kondisi ini meliputi:
Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): OAINS seperti ibuprofen, naproxen, dan indomethacin adalah pilihan pertama untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi zat kimia yang menyebabkan peradangan. Penting untuk mengonsumsinya sesuai dosis yang direkomendasikan oleh dokter, karena penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat memiliki efek samping.
Kolkhisin: Kolkhisin adalah obat yang sangat efektif untuk mengobati serangan gout akut, terutama jika dikonsumsi dalam waktu 12-24 jam setelah gejala pertama muncul. Obat ini bekerja dengan mengurangi penumpukan sel darah putih di area yang terkena peradangan. Efek samping yang paling umum adalah gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.
Kortikosteroid: Jika OAINS dan kolkhisin tidak cocok atau tidak efektif, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan langsung ke sendi yang meradang. Kortikosteroid adalah obat antiinflamasi yang kuat dan dapat memberikan peredaan gejala yang cepat. Namun, penggunaan jangka panjang harus dihindari karena potensi efek sampingnya.
Obat Gout untuk Pencegahan Jangka Panjang
Selain mengobati serangan akut, penanganan gout jangka panjang bertujuan untuk mencegah serangan berulang dan menurunkan kadar asam urat dalam darah. Ini biasanya melibatkan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan:
Allopurinol: Allopurinol adalah obat yang paling umum diresepkan untuk menurunkan kadar asam urat. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi asam urat dalam tubuh. Penggunaannya bersifat jangka panjang dan memerlukan pemantauan oleh dokter.
Febukostat: Mirip dengan allopurinol, febukostat juga bertujuan untuk menurunkan produksi asam urat. Obat ini mungkin menjadi alternatif bagi pasien yang tidak toleran terhadap allopurinol.
Probenesid: Probenesid bekerja dengan membantu ginjal mengeluarkan lebih banyak asam urat dari tubuh. Obat ini biasanya diresepkan jika kadar asam urat tinggi disebabkan oleh ginjal yang kurang efektif dalam membuangnya.
Pegloticase: Obat ini adalah pilihan terakhir untuk kasus gout kronis yang parah dan tidak merespons pengobatan lain. Pegloticase bekerja dengan memecah asam urat di dalam tubuh. Obat ini diberikan melalui infus.
Perubahan Gaya Hidup Sebagai Pelengkap Pengobatan Obat Gout
Pengobatan obat gout akan lebih efektif jika didukung dengan perubahan gaya hidup yang sehat. Beberapa langkah penting yang dapat diambil antara lain:
Mengatur Pola Makan: Batasi konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, kerang, dan ikan tertentu. Hindari minuman manis yang mengandung fruktosa. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
Menjaga Berat Badan Ideal: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko gout. Menurunkan berat badan secara bertahap dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
Minum Cukup Air: Air membantu ginjal mengeluarkan asam urat dari tubuh. Usahakan minum minimal 8 gelas air per hari.
Batasi Alkohol: Alkohol, terutama bir, dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu serangan gout.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi gout yang berbeda. Konsultasikan selalu dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang paling sesuai untuk Anda. Obat gout dan perubahan gaya hidup yang tepat dapat membantu mengendalikan gout dan meningkatkan kualitas hidup Anda.