Representasi visual perbedaan simbolik Kristen dan Katolik.
Dalam dunia keagamaan, istilah "Kristen" sering kali digunakan sebagai payung besar yang mencakup berbagai denominasi dan tradisi gereja. Salah satu cabang terbesar dan tertua dari kekristenan adalah Gereja Katolik Roma. Meskipun keduanya berakar pada ajaran Yesus Kristus, terdapat perbedaan-perbedaan penting antara apa yang umumnya disebut sebagai Kristen (terutama Protestan) dan Katolik, baik dari segi teologi, struktur gereja, maupun praktik ibadah.
Gereja Katolik mengklaim kesinambungan apostolik yang berasal dari Santo Petrus, yang diyakini sebagai uskup pertama Roma dan ditunjuk oleh Yesus sebagai "batu karang" gereja-Nya. Struktur kepemimpinan Gereja Katolik bersifat hierarkis, dengan Paus sebagai kepala tertinggi Gereja di dunia, diikuti oleh para uskup, imam, dan diakon. Otoritas tertinggi dipegang oleh Paus dan Dewan Uskup yang bersidang dalam Konsili Ekumenis.
Sementara itu, tradisi Kristen lainnya, terutama yang berasal dari Reformasi Protestan pada abad ke-16, memiliki struktur kepemimpinan yang bervariasi. Banyak gereja Protestan menekankan prinsip sola scriptura (hanya Alkitab) sebagai otoritas tertinggi, bukan pada kepemimpinan gerejawi yang terpusat. Kepemimpinan dalam gereja-gereja Protestan bisa berupa sistem presbiterian (dipimpin oleh majelis penatua), kongregasional (setiap jemaat lokal otonom), atau episkopal (dipimpin oleh uskup, tetapi seringkali dengan peran yang berbeda dari Katolik). Tidak ada satu figur otoritas tunggal seperti Paus dalam Kekristenan Protestan secara umum.
Salah satu perbedaan teologis yang paling signifikan terletak pada pemahaman tentang sakramen. Gereja Katolik mengakui tujuh sakramen: Baptis, Ekaristi (Perjamuan Kudus), Penguatan (Krisma), Tobat (Pengakuan Dosa), Pengurapan Orang Sakit, Imamat, dan Perkawinan. Sakramen-sakramen ini dipandang sebagai saluran rahmat ilahi yang esensial untuk keselamatan.
Dalam tradisi Kristen Protestan, jumlah sakramen yang diakui umumnya lebih sedikit, yaitu dua: Baptis dan Perjamuan Kudus (atau Perjamuan Tuhan). Perbedaan juga terlihat dalam pemahaman tentang Ekaristi; Katolik meyakini doktrin transubstansiasi, di mana roti dan anggur secara ajaib berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Sementara sebagian besar Protestan memahami Ekaristi secara simbolis atau sakramental, di mana roti dan anggur menjadi tanda kehadiran Kristus atau sarana berkat, tetapi tidak berubah substansi.
Perbedaan lain mencakup pemahaman tentang keselamatan. Katolik menekankan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman dan perbuatan baik, yang dimungkinkan oleh rahmat yang mengalir melalui sakramen. Protestan umumnya menekankan sola fide (hanya iman) dan sola gratia (hanya anugerah), yang berarti keselamatan diterima semata-mata melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan karena perbuatan.
Gereja Katolik memiliki devosi yang kuat kepada Bunda Maria, yang diyakini sebagai Bunda Allah dan perantara yang penuh kasih. Doktrin seperti Keperawanan Abadi Maria, Tanpa Noda, dan Kenaikan Maria ke Surga merupakan bagian penting dari iman Katolik. Umat Katolik juga menghormati para kudus dan memohon doa perantaraan mereka kepada Allah.
Dalam banyak tradisi Kristen Protestan, peran Maria lebih dilihat sebagai seorang wanita pilihan yang rendah hati yang melahirkan Yesus. Fokus utama dalam doa adalah langsung kepada Allah melalui Yesus Kristus. Memohon doa perantaraan dari Maria atau para kudus umumnya tidak dipraktikkan, karena dianggap bertentangan dengan prinsip bahwa Yesus adalah satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5).
Baik Kristen maupun Katolik menjadikan Alkitab sebagai kitab suci utama. Namun, terdapat perbedaan dalam kanon Alkitab. Alkitab Katolik mencakup kitab-kitab Deuterokanonika (seperti Tobit, Yudit, 1 & 2 Makabe, Kebijaksanaan, Sirakh, Barukh, dan tambahan pada Ester serta Daniel) yang tidak diakui oleh banyak gereja Protestan. Para Protestan menyebut kitab-kitab ini sebagai Apokrifa.
Gereja Katolik juga memberikan bobot yang signifikan pada Tradisi Suci, yaitu ajaran lisan dan praktik gereja yang diyakini berasal dari para rasul dan diwariskan secara turun-temurun, yang ditafsirkan oleh Magisterium (otoritas mengajar) Gereja. Bagi Protestan, meskipun tradisi dan sejarah gereja dihargai, otoritas final dalam hal doktrin dan praktik tetap berada pada Alkitab.
Ibadah Katolik, yang dikenal sebagai Misa, memiliki struktur yang terstandarisasi, seringkali melibatkan liturgi yang kaya, penggunaan lambang-lambang suci, dan fokus pada Ekaristi sebagai pusat ibadah. Terdapat juga berbagai devosi pribadi dan publik yang kaya.
Ibadah dalam tradisi Kristen Protestan sangat beragam. Banyak gereja menekankan khotbah sebagai elemen sentral, yang berfokus pada penjelasan dan penerapan Firman Tuhan dari Alkitab. Musik pujian, doa bersama, dan perjamuan Tuhan juga merupakan bagian penting, namun gaya dan formatnya bisa sangat bervariasi antar denominasi.
Memahami perbedaan-perbedaan ini penting untuk menghargai keragaman dalam iman Kristen, serta untuk memperdalam pemahaman tentang keyakinan dan praktik masing-masing tradisi. Meskipun terdapat perbedaan, baik Kristen maupun Katolik berbagi keyakinan inti tentang keilahian Yesus Kristus, kematian-Nya untuk penebusan dosa, dan kebangkitan-Nya.