Surah Al-Baqarah, sebagai surah terpanjang dalam Al-Qur'an, mengandung banyak ajaran dan petunjuk yang mendalam bagi umat Muslim. Di antara ayat-ayat yang sarat makna tersebut, rentang ayat 151 hingga 160 memiliki posisi penting yang seringkali menjadi sumber inspirasi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat 151: Pengingat akan Kenikmatan dan Kewajiban
Ayat 151 Surah Al-Baqarah berbunyi:
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
(Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul di antaramu, yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu dan mensucikan kamu serta mengajarkan Al Kitab dan Al Hikmah kepadamu, serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.)
Ayat ini mengingatkan umat manusia akan sebuah kenikmatan luar biasa yang dianugerahkan Allah, yaitu pengutusan seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri. Rasul ini bertugas membacakan ayat-ayat Allah, menyucikan jiwa, mengajarkan kitab suci (Al-Qur'an) dan hikmah (sunnah Rasul), serta membekali mereka dengan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak mereka miliki. Ini menekankan pentingnya menerima dan mengikuti petunjuk Allah melalui Rasul-Nya.
Ayat 152-157: Ketabahan dan Kesabaran dalam Cobaan
Selanjutnya, ayat 152 hingga 157 berfokus pada pentingnya bersyukur dan bersabar dalam menghadapi cobaan.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
(Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan mengingat kamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
(Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (pada Allah) dengan sabar dan (dengan) shalat sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.)
وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ
(Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Tetapi (sebenarnya) mereka itu hidup di sisi Tuhannya, dengan mendapat rezeki.)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
(Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan dan kelaparan dan kerugian pada harta benda dan jiwa serta buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.)
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
( (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali).)
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
(Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.)
Ayat-ayat ini memberikan penegasan bahwa hidup di dunia ini penuh dengan ujian. Allah akan menguji hamba-Nya dengan berbagai bentuk cobaan, mulai dari ketakutan, kelaparan, kehilangan harta, nyawa, hingga hasil panen. Namun, di balik ujian tersebut, terdapat janji kemuliaan bagi mereka yang sabar. Kunci kesabaran yang diajarkan adalah dengan senantiasa mengingat Allah, memohon pertolongan melalui doa dan kesabaran, serta meyakini bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Orang yang mampu mengucap kalimat istirja' ("Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un") saat tertimpa musibah, maka mereka akan mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah, serta berada di jalan petunjuk-Nya.
Ayat 158-160: Keutamaan dan Keagungan Makkah
Ayat-ayat terakhir dalam rentang ini, 158 hingga 160, menyoroti keutamaan kota Makkah dan ritual ibadah di dalamnya.
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
(Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah Haji ke Baitullah atau ber-Umrah, maka tidak ada dosa atasnya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Menerima kebaikan lagi Maha Mengetahui.)
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati oleh Allah dan dilaknati pula oleh orang-orang yang dapat melaknati.)
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
(Kecuali mereka yang telah bertaubat dan memperbaiki diri dan menerangkan (kebenaran), maka ke atas merekalah Taubatnya; dan Akulah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.)
Ayat 158 menegaskan bahwa Sa'i antara bukit Shafa dan Marwah adalah bagian dari syiar Allah, dan tidak ada dosa bagi orang yang melaksanakannya saat haji atau umrah. Siapa pun yang melakukan kebaikan dengan tulus, Allah akan membalasnya. Ayat 159 memberikan peringatan keras terhadap mereka yang menyembunyikan kebenaran yang telah diturunkan Allah. Orang seperti ini akan dilaknat oleh Allah dan makhluk lainnya. Namun, ayat 160 membuka pintu taubat bagi mereka yang menyesali perbuatannya, memperbaiki diri, dan menjelaskan kebenaran. Allah Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang bagi mereka yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Keseluruhan ayat 151-160 Surah Al-Baqarah ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya mensyukuri nikmat, menghadapi cobaan dengan sabar dan tawakal, serta menjaga kebenaran dengan tidak menyembunyikannya. Ini adalah panduan komprehensif untuk menjalani kehidupan seorang Muslim yang utuh.