Surah Al Bayyinah adalah surah ke-98 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 6 ayat. Nama "Al Bayyinah" sendiri berarti "Bukti yang Nyata" atau "Keterangan yang Jelas". Surah ini memiliki makna yang mendalam mengenai pentingnya keimanan dan kebenaran yang dibawa oleh para rasul Allah, serta konsekuensi bagi mereka yang mengingkarinya. Memahami surah ini memberikan kita pencerahan tentang hakikat keimanan dan keteguhan dalam memegang kebenaran.
Dikatakan dalam beberapa riwayat, barangsiapa yang membaca Surah Al Bayyinah setiap hari, niscaya ia akan dijauhkan dari kesyirikan. Allah akan membangunkan baginya istana di surga. Ini menunjukkan betapa besar pahala dan keutamaan yang terkandung dalam surah ini, sekaligus menjadi pengingat agar senantiasa menjaga kemurnian tauhid. Keutamaan ini bukan sekadar ganjaran materi, melainkan manifestasi dari kedekatan diri dengan Allah SWT melalui ketaatan dan pemahaman ajaran-Nya.
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّـينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Lam yakunil-ladziina kafaruu min ahlil-kitaabi wal-musyrikiina munfakkiina hattaa ta'tiyahumul-bayyinah
Orang-orang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak akan terpisahkan (dari kekafiran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata.
رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
Rasulun minallahi yatluu shuhufam muthahharah
(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan (ayat-ayat) Al-Qur'an yang suci.
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Fiihaa kutubun qayyimah
Di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus (berisi petunjuk-petunjuk yang benar).
وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Wa maa tafarraqal-ladziina uutul-kitaaba illaa mim ba'di maa jaa'athumul-bayyinah
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang diberi kitab kecuali setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Wa maa umiruu illaa liya'budullaaha mukhlishiina lahud-diina hunafaa'a wa yuqiimush-shalaata wa yu'tuz-zakaah; wa dzaalika diinul-qayyimah
Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
Innal-ladziina kafaruu min ahlil-kitaabi wal-musyrikiina fii naari jahannama khaalidiina fiihaa; ulaaa'ika hum syarrul-bariyyah
Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
Innal-ladziina aamanuu wa 'amilush-shaalihaati ulaaa'ika hum khairul-bariyyah
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ
Jazaaaa'uhum 'inda rabbihim jannaatu 'Adnin tajrii min tahtihal-anhaaru khaalidiina fiihaa abadaa; radhiyallaahu 'anhum wa raduu 'anh; dzaalika liman khashiya rabbah
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Surah ini dengan tegas membedakan antara orang-orang yang beriman dan yang mengingkari kebenaran. Bukti nyata (Al-Bayyinah) yang dimaksud adalah wahyu Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, berupa Al-Qur'an dan ajaran Islam yang murni. Surah ini menjelaskan bahwa tujuan utama diciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah semata, dengan memurnikan niat, serta mendirikan salat dan menunaikan zakat. Ini adalah inti dari agama yang lurus dan benar.
Konsekuensi bagi mereka yang menolak kebenaran setelah bukti itu datang adalah siksa neraka Jahanam. Sebaliknya, bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, balasan mereka adalah surga abadi dengan keridaan Allah SWT. Pentingnya keikhlasan dalam beragama, sebagaimana ditegaskan dalam ayat kelima, menjadi kunci untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Surah Al Bayyinah mengajak kita untuk merenungkan hakikat keimanan, pentingnya mengikuti ajaran Rasulullah SAW, dan konsekuensi abadi dari pilihan hidup kita di hadapan Allah SWT.