Dalam Al-Qur'anul Karim, terdapat 114 surah yang menjadi pedoman hidup umat Islam. Masing-masing surah memiliki keunikan, makna mendalam, dan keutamaan tersendiri. Salah satu surah yang sering dibaca dan memiliki pesan penting adalah Surah At-Tin. Pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang adalah: Surah At Tin adalah surat yang ke berapa dalam urutan mushaf Al-Qur'an?
Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah, Surah At-Tin menempati urutan ke-95. Surah ini termasuk dalam golongan surah Makkiyah, artinya diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Penempatannya yang berada di akhir juz 'Amma' (juz ke-30) membuatnya familiar bagi banyak Muslim yang rutin membaca tadarus.
Nama "At-Tin" sendiri diambil dari kata pertama dalam surah ini, yang berarti "zaitun". Allah SWT bersumpah dengan menyebutkan dua buah yang memiliki nilai penting, yaitu zaitun dan tin. Allah berfirman dalam ayat pertama:
"Demi (buah) tin dan (buah) zaitun,"
Sumpah ini bukanlah tanpa alasan. Buah zaitun dan tin dikenal luas sebagai buah yang kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Dalam konteks spiritual, keduanya juga sering dikaitkan dengan kesuburan, keberkahan, dan tempat-tempat suci seperti Palestina yang kaya akan kedua jenis buah ini.
Setelah bersumpah dengan menyebutkan keduanya, Allah SWT melanjutkan dengan bersumpah atas "bukit Sinai" (Gunung Thursina), tempat Nabi Musa 'alaihissalam menerima wahyu. Kemudian, Allah bersumpah atas "negeri yang aman ini", yang ditafsirkan oleh mayoritas ulama sebagai kota Makkah Al-Mukarramah.
"dan demi bukit Sinai,"
"dan demi negeri yang aman ini (Mekkah)."
Dengan empat sumpah ini, Allah menegaskan pentingnya kebenaran risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Allah kemudian menyatakan tujuan penciptaan manusia:
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
Ayat ini menekankan betapa agungnya ciptaan Allah SWT pada diri manusia. Diberikan akal, hati, kemampuan berbicara, dan bentuk fisik yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Kesempurnaan ini adalah amanah yang harus dijaga dan digunakan sebaik-baiknya untuk mengabdi kepada Sang Pencipta.
Namun, kesempurnaan ciptaan ini tidak menjamin setiap manusia akan taat. Allah SWT mengingatkan bahwa sebagian manusia akan tergelincir dari jalan kebenaran.
"Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),"
Ayat ini merujuk pada manusia yang mengingkari nikmat Allah, menolak kebenaran, dan tenggelam dalam kemaksiatan. Akibatnya adalah mereka akan dimasukkan ke dalam neraka yang paling hina. Namun, Surah At-Tin tidak hanya berbicara tentang ancaman, tetapi juga harapan.
Bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, Allah menjanjikan balasan yang tiada putus-putusnya.
"kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tiada putus-putusnya."
Ini adalah inti dari pesan Surah At-Tin: adanya dua jalan kehidupan yang berujung pada dua balasan yang berbeda. Jalan pertama adalah kesombongan dan kekufuran yang berujung pada kehinaan. Jalan kedua adalah keimanan yang tulus dan amal saleh yang menghasilkan kebahagiaan abadi di surga.
Surah ini ditutup dengan sebuah pertanyaan retoris yang sangat menggugah kesadaran:
"Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) Pembalasan sesudah (adanya dalil-dalil) itu?"
Pertanyaan ini ditujukan kepada manusia yang, meskipun telah menyaksikan berbagai tanda kebesaran Allah dan janji serta ancaman-Nya, masih saja mengingkari hari pembalasan. Ini adalah panggilan untuk merenungi kembali keyakinan dan perbuatan diri, serta mempersiapkan diri menghadapi pertanggungjawaban di akhirat.
Meskipun tidak ada hadis shahih yang secara spesifik menyebutkan keutamaan membaca Surah At-Tin dengan jumlah bacaan tertentu, namun membaca Al-Qur'an secara umum memiliki keutamaan yang luar biasa. Setiap huruf yang dibaca akan mendatangkan pahala. Mempelajari dan merenungkan makna Surah At-Tin akan menambah pemahaman kita tentang penciptaan manusia, tanggung jawab, dan konsekuensi dari setiap pilihan hidup.
Memahami bahwa surah At Tin adalah surat yang ke 95 dalam mushaf Al-Qur'an, mengajarkan kita untuk menghargai urutan dan susunan kitab suci ini. Setiap ayat dan surah memiliki tempatnya sendiri dalam menuntun umat manusia menuju kebaikan.
Sebagai penutup, Surah At-Tin mengingatkan kita akan kemuliaan penciptaan manusia oleh Allah SWT, namun sekaligus menyeru agar kita tidak menyia-nyiakan nikmat tersebut dengan kesesatan. Dengan iman dan amal saleh, kita dapat meraih surga yang dijanjikan. Mari jadikan surah ini sebagai bahan renungan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.