Mengungkap Urutan Turunnya Surah At-Tin: Penjelajahan Makna dan Konteks

Ilustrasi Pohon Tin dan Zaitun dengan Latar Langit Cerah

Ilustrasi visual dari buah tin dan zaitun, yang disebutkan dalam permulaan surah.

Dalam Al-Qur'an, setiap surah memiliki tempat dan urutan yang telah diatur oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Urutan ini tidak semata-mata kronologis penurunan wahyu, melainkan mengandung hikmah dan makna tersendiri dalam kerangka keutuhan kitab suci. Pertanyaan mengenai surah at-tin diturunkan setelah surah apa, mengantarkan kita pada pemahaman yang lebih mendalam mengenai posisinya dalam mushaf dan penahapan turunnya wahyu.

Secara urutan mushaf, Surah At-Tin (surah ke-95) berada setelah Surah Al-Insyirah (surah ke-94).

Surah At-Tin adalah surah Makkiyah, yang berarti ia diturunkan di Makkah sebelum hijrah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam ke Madinah. Surah ini terdiri dari delapan ayat dan memiliki pesan yang mendalam tentang penciptaan manusia, hakikat kehidupan, serta pentingnya menjaga fitrah dan akidah. Pembukaannya yang mengagumkan dengan sumpah demi buah tin dan zaitun, demi Gunung Sinai, dan demi negeri yang aman, telah menarik perhatian para mufasir sepanjang masa.

Kontekstualisasi Penurunan Wahyu

Penting untuk membedakan antara urutan surah dalam mushaf dengan urutan kronologis penurunan wahyu. Urutan mushaf adalah sebagaimana yang kita baca saat ini, di mana Surah Al-Alaq, misalnya, menjadi surah pertama yang diturunkan. Sementara itu, surah-surah lain diturunkan secara bertahap di Makkah maupun Madinah.

Ketika kita membahas surah at-tin diturunkan setelah surah apa, dalam konteks kronologis wahyu, banyak ulama yang menempatkan Surah At-Tin pada periode akhir masa kenabian di Makkah. Periode ini ditandai dengan tantangan yang semakin besar dari kaum Quraisy terhadap dakwah Islam. Wahyu-wahyu yang turun pada fase ini seringkali mengandung penguatan bagi Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, penegasan tentang keesaan Allah, serta peringatan keras terhadap kesombongan dan keingkaran manusia.

Oleh karena itu, meskipun dalam mushaf Surah At-Tin terletak setelah Surah Al-Insyirah, penahapan turunnya wahyu tidak selalu linier. Beberapa riwayat menunjukkan bahwa Surah At-Tin diturunkan setelah surah-surah lain yang juga bernada penguatan dan peringatan, seperti surah-surah pendek yang banyak terdapat di juz 'Amma. Para ahli tafsir seringkali menganalisis surah-surah yang berdekatan dalam urutan mushaf untuk menemukan benang merah tema atau pesan yang saling melengkapi.

Makna dan Pesan Surah At-Tin

Penyebutan buah tin dan zaitun dalam permulaan surah bukan tanpa alasan. Buah tin dan zaitun dikenal sebagai buah-buahan yang penuh berkah, memiliki kandungan gizi yang tinggi, dan tumbuh di tanah yang subur. Sumpah ini mengisyaratkan keagungan ciptaan Allah dan pentingnya merenungkan nikmat-Nya. Sebagian ulama menafsirkan kedua buah ini sebagai simbol tempat-tempat penting dalam sejarah kenabian, yaitu Syam (tempat tumbuhnya tin dan zaitun) dan Baitul Maqdis (tempat diutusnya banyak nabi, termasuk Nabi Isa Al-Masih AS).

Selanjutnya, surah ini menjelaskan tentang penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, kesempurnaan penciptaan ini seringkali disalahgunakan oleh manusia. Banyak yang kemudian menjadi sombong, ingkar, dan melupakan tujuan penciptaannya. Allah mengingatkan bahwa orang-orang yang mendustakan hari pembalasan, mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal dan Allah adalah hakim yang paling adil.

Pesan utama dari Surah At-Tin adalah ajakan untuk senantiasa menjaga kesempurnaan fitrah yang telah Allah berikan. Ini berarti mengakui keesaan Allah, beriman kepada para nabi-Nya, dan beramal saleh. Barang siapa yang memiliki iman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang tiada putus-putusnya. Surah ini menjadi pengingat yang kuat bagi umat manusia agar tidak menyia-nyiakan karunia akal dan potensi yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta. Dengan memahami urutan dan makna Surah At-Tin, kita dapat semakin menghargai keindahan dan kedalaman ajaran Al-Qur'an.

🏠 Homepage