Simbol Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Kandungan Al-Qur'an meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari akidah, ibadah, muamalah, hingga kisah-kisah para nabi dan hikmah kehidupan. Surah-surah pendek yang berada di bagian akhir Al-Qur'an, dikenal sebagai surah 'amma juz', menyimpan makna dan pelajaran yang mendalam meskipun singkat. Artikel ini akan mengulas beberapa surah pilihan dari At-Tin hingga An-Nas, menyoroti pesan-pesan esensial yang terkandung di dalamnya.
Surah At-Tin adalah surah ke-95 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 8 ayat. Surah ini dibuka dengan sumpah Allah SWT atas beberapa ciptaan-Nya yang mulia: buah tin dan zaitun, Gunung Sinai, dan negeri Makkah yang aman.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِۙ
Demi (buah) tin dan (zaitun),
وَطُورِ سِينِينَۙ
dan demi Gunung Sinai,
وَّهٰذَا الۡبَلَدِ الۡاَمِينِۙ
dan demi negeri (Mekah) yang aman ini.
Allah SWT kemudian menegaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, disamping potensi kebaikan yang luar biasa, manusia juga memiliki potensi untuk menjadi hina dan celaka, terutama bagi mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah dan hari kemudian.
لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡۤ اَحۡسَنِ تَقۡوِيۡمٍۙ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
ثُمَّ رَدَدۡنٰهُ اَسۡفَلَ سٰفِلِيۡنَۙ
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمۡ اَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُوۡنٍ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tiada putus-putusnya.
Surah ini menekankan pentingnya iman dan amal shaleh sebagai kunci untuk meraih kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat, terlepas dari asal-usul atau keadaan duniawi.
Surah Al-'Alaq adalah surah ke-96 dan merupakan surah pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Surah ini terdiri dari 19 ayat dan menekankan pentingnya membaca, menuntut ilmu, serta kebesaran Allah sebagai Pencipta.
اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ
Bacalah dengan (nama) Tuhanmu yang menciptakan,
خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ عَلَقٍ
Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
Allah SWT memerintahkan untuk membaca, yang secara implisit berarti membaca wahyu-Nya, mempelajari ciptaan-Nya, dan mengakui kebesaran-Nya. Ayat-ayat selanjutnya mengingatkan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, bahkan ketika manusia merasa tidak membutuhkan-Nya atau merasa cukup dengan dirinya sendiri. Surah ini menjadi fondasi penting dalam ajaran Islam yang mengutamakan ilmu pengetahuan dan ketundukan kepada Sang Pencipta.
Surah Al-Qadr adalah surah ke-97 yang terdiri dari 5 ayat. Surah ini sangat terkenal karena menjelaskan keutamaan malam Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Al-Qur'an diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia.
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِى لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadr.
وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ
Dan tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadr itu?
لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍ
Malam Lailatul Qadr itu lebih baik daripada seribu bulan.
Surah ini juga menjelaskan bahwa pada malam tersebut, para malaikat dan Ruh (Jibril) turun ke bumi dengan izin Tuhan untuk mengatur segala urusan. Malam Lailatul Qadr adalah momen spiritual yang sangat penting bagi umat Islam, di mana ibadah yang dilakukan pada malam ini dilipatgandakan pahalanya.
Surah Al-Bayyinah merupakan surah ke-98 yang terdiri dari 8 ayat. Surah ini menjelaskan tentang kedatangan seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (wahyu Al-Qur'an). Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan atau bukti nyata (Al-Bayyinah) bagi seluruh manusia.
Surah ini juga membedakan antara orang-orang yang menerima kebenaran dan orang-orang yang tetap berada dalam kesesatan. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan balasan surga, sementara orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan musyrikin yang menolak kebenaran akan kekal di dalam neraka Jahanam.
Pesan utamanya adalah pentingnya menerima risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kebenaran dari Allah, dan konsekuensi dari penerimaan atau penolakan terhadap risalah tersebut.
Surah Az-Zalzalah adalah surah ke-99 yang terdiri dari 8 ayat. Surah ini menggambarkan goncangan dahsyat yang akan terjadi pada hari kiamat. Seluruh amal perbuatan manusia, sekecil apapun, akan dikeluarkan dan diperlihatkan.
اِذَا زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَهَا
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,
وَاَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَهَا
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandungnya),
وَقَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَهَا
dan manusia bertanya, "Apakah yang terjadi padanya?"
Pada hari itu, manusia akan terbagi menjadi dua kelompok: yang berbuat baik akan melihat balasannya, dan yang berbuat jahat juga akan melihat balasannya. Surah ini mengingatkan kita tentang akuntabilitas setiap individu di hadapan Allah SWT dan pentingnya berbuat kebaikan dalam kehidupan di dunia.
Surah Al-'Adiyat adalah surah ke-100 yang terdiri dari 11 ayat. Surah ini dimulai dengan sumpah Allah atas kuda-kuda perang yang berlari kencang sambil terengah-engah.
وَالۡعٰدِيٰتِ ضَبۡحًاۙ
Demi kuda perang yang terengah-engah (dalam larinya),
Sumpah ini digunakan untuk menggambarkan sifat manusia yang sangat mengingkari nikmat Tuhannya dan kecintaannya yang berlebihan terhadap harta duniawi. Manusia cenderung lupa bahwa Allah Maha Melihat segala perbuatannya, dan akan ada hari ketika segala yang terpendam di dalam dada akan dizahirkan, dan pada hari itu Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Surah ini mengajak manusia untuk merenungkan kembali hubungannya dengan Allah, menjauhi sifat kikir dan ketamakan, serta menyadari bahwa segala perbuatan akan dipertanggungjawabkan.
Surah Al-Qari'ah adalah surah ke-101 yang terdiri dari 11 ayat. Nama surah ini berarti "Hari Kiamat" atau "Yang Menggemparkan", menggambarkan dahsyatnya peristiwa kiamat yang akan datang.
اَلۡقَارِعَةُ
Hari Kiamat,
وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡقَارِعَةُ
dan tahukah engkau apakah Hari Kiamat itu?
Surah ini menggambarkan bagaimana pada hari itu, manusia akan bertebaran seperti laron dan gunung-gunung akan menjadi seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Amalan manusia akan ditimbang; barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya akan berada dalam kehidupan yang memuaskan, sedangkan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya akan mendapat tempat kembali ke neraka Hawiyah.
Surah ini menekankan pentingnya menimbang setiap amal perbuatan di dunia, karena akan ada pertanggungjawaban besar di akhirat.
Surah At-Takathur adalah surah ke-102 yang terdiri dari 8 ayat. Surah ini berbicara tentang sifat manusia yang berlomba-lomba mengumpulkan harta dan kekuasaan (bermegah-megahan), sampai akhirnya datang kematian. Ajakan untuk bermegah-megahan ini akan membuat manusia menyesal.
اَلۡهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُ
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
Manusia akan terus menerus membanggakan jumlah harta, keturunan, dan kedudukan, sampai mereka memasuki liang lahat. Kemudian, mereka akan mengetahui akibat dari perbuatan mereka. Akhirnya, pada hari kiamat, mereka akan melihat neraka Jahanam, dan ditanya tentang nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka. Surah ini mengingatkan agar tidak terperangkap dalam kesibukan duniawi yang melalaikan dari tujuan hidup yang sebenarnya.
Surah Al-'Asr adalah surah ke-103 yang sangat singkat, hanya terdiri dari 3 ayat. Meskipun singkat, surah ini mengandung makna yang sangat fundamental bagi kehidupan manusia, yaitu pentingnya memanfaatkan waktu.
وَالۡعَصۡرِۙ
Demi masa,
اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ
sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Allah SWT bersumpah dengan nama waktu, menegaskan bahwa semua manusia berada dalam kerugian kecuali mereka yang memiliki empat kriteria: beriman, beramal shaleh, saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran. Surah ini mengajarkan pentingnya manajemen waktu dan bagaimana menggunakannya untuk kebaikan diri dan orang lain.
Surah Al-Humazah adalah surah ke-104 yang terdiri dari 9 ayat. Surah ini mengecam orang-orang yang suka mencela, menggunjing, dan mengumpulkan harta serta menghitung-hitungnya, dengan keyakinan bahwa harta itu akan mengekalkannya.
وَيۡلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِۙ
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat dan pencela,
Allah SWT menegaskan bahwa orang seperti itu akan dilemparkan ke dalam api neraka yang bergejolak (Hutama). Api neraka itu akan menjilati hati mereka, dan api itu akan menutup diri mereka dari segala sisi, dalam keadaan yang sangat menyiksa.
Surah ini menjadi peringatan keras agar menjauhi sifat buruk seperti mencela, menggunjing, dan keserakahan terhadap harta.
Surah Al-Fil adalah surah ke-105 yang terdiri dari 5 ayat. Surah ini menceritakan kisah tentang tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah yang berniat menghancurkan Kakbah. Allah SWT mengirimkan burung-burung Ababil yang membawa batu dari tanah liat panas, menghancurkan pasukan tersebut.
اَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصۡحٰبِ الۡفِيۡلِ
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
Kisah ini menjadi bukti kekuasaan Allah dalam melindungi rumah-Nya dan bagaimana Dia menghancurkan siapa saja yang berniat jahat terhadap Ka'bah. Surah ini menunjukkan bahwa Allah Maha Perkasa dan mampu menolong hamba-Nya yang beriman dari ancaman musuh.
Surah Quraisy adalah surah ke-106 yang terdiri dari 4 ayat. Surah ini merupakan kelanjutan dari kisah Al-Fil, menjelaskan tentang kebiasaan orang-orang Quraisy dalam melakukan perjalanan dagang dua kali setahun, yaitu pada musim dingin dan musim panas. Allah SWT mengaitkan keamanan dan kemudahan perjalanan mereka dengan ibadah kepada-Nya.
لِاِيۡلَافِ قُرَيۡشٍۙ
karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
اِيۡلَافِهِمۡ رِحۡلَةَ الشِّتَآءِ وَالصَّيۡفِ
kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
Allah memerintahkan mereka untuk menyembah dan bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan keamanan dan rezeki, serta mengutus Nabi Muhammad SAW untuk membimbing mereka. Surah ini menekankan pentingnya bersyukur dan beribadah kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan.
Surah Al-Ma'un adalah surah ke-107 yang terdiri dari 7 ayat. Surah ini mengisahkan tentang orang-orang yang mendustakan agama, yaitu mereka yang menghardik anak yatim, tidak mau memberi makan orang miskin, lalai dari shalatnya, dan berbuat riya' dalam ibadah mereka. Mereka juga enggan memberikan bantuan (ma'un) kepada sesama.
اَرَاَيۡتَ الَّذِىۡ يُكَذِّبُ بِالدِّيۡنِ
Tidakkah engkau perhatikan orang yang mendustakan agama?
Surah ini mengingatkan bahwa orang-orang seperti itu akan mendapat celaka dan azab dari Allah. Pesan utamanya adalah pentingnya memiliki kepedulian sosial, ketulusan dalam beribadah, dan tidak bersikap kikir.
Surah Al-Kauthar adalah surah ke-108 yang paling pendek dalam Al-Qur'an, hanya terdiri dari 3 ayat. Surah ini diturunkan sebagai bentuk penghibur bagi Nabi Muhammad SAW yang sedang berduka karena putranya, Ibrahim, meninggal dunia. Allah menjanjikan nikmat Al-Kauthar (telaga di surga) kepada Nabi Muhammad SAW.
اِنَّاۤ اَعۡطَيۡنٰكَ الۡكَوۡثَرَ
Sesungguhnya Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
Allah memerintahkan Nabi untuk mendirikan shalat dan berqurban hanya karena-Nya, karena sesungguhnya musuh-musuh Nabi yang membencinya adalah orang yang terputus keturunannya (terputus dari kebaikan).
Surah ini mengajarkan tentang kesabaran dalam menghadapi cobaan, pentingnya bersyukur atas nikmat Allah, dan keteguhan dalam beribadah.
Surah Al-Kafirun adalah surah ke-109 yang terdiri dari 6 ayat. Surah ini merupakan pernyataan pemisahan antara akidah Islam dengan ajaran kekafiran. Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyatakan kepada orang-orang kafir bahwa beliau tidak akan menyembah apa yang mereka sembah, begitu pula mereka tidak akan menyembah apa yang beliau sembah.
قُلۡ يٰۤاَيُّهَا الۡكٰفِرُوۡنَۙ
Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!
لَاۤ اَعۡبُدُ مَا تَعۡبُدُوۡنَۙ
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
وَلَاۤ اَنۡتُمۡ عٰبِدُوۡنَ مَاۤ اَعۡبُدُ
dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah.
Surah ini menegaskan prinsip kebebasan beragama dalam menjalankan ibadah yang benar sesuai ajaran Allah, sambil tetap menjaga batasan yang jelas antara kebenaran dan kesesatan. "Untukmu agamamu dan untukku agamaku" adalah inti dari surah ini.
Surah An-Nasr adalah surah ke-110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah ini merupakan isyarat tentang kemenangan Islam yang akan datang dan pembukaan kota Makkah. Allah SWT memberitakan bahwa apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong memeluk agama Allah.
اِذَا جَآءَ نَصۡرُ اللّٰهِ وَالۡفَتۡحُ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
Allah memerintahkan untuk bertasbih, memuji-Nya, dan memohon ampunan kepada-Nya, karena sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat. Surah ini menjadi tanda kebesaran Allah dalam memberikan pertolongan kepada agama-Nya dan mengingatkan pentingnya senantiasa bersyukur dan bertaubat kepada-Nya.
Surah Al-Masad (juga dikenal sebagai Surah Al-Lahab) adalah surah ke-111 yang terdiri dari 5 ayat. Surah ini secara khusus ditujukan kepada Abu Lahab dan istrinya, yang merupakan dua orang yang paling menentang dakwah Nabi Muhammad SAW.
تَبَّتۡ يَدَاۤ اَبِىۡ لَهَبٍ وَّتَبَّ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan benar-benar binasalah dia.
Allah SWT mengabarkan bahwa harta Abu Lahab dan segala usahanya tidak akan berguna baginya, dan ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Istrinya pun akan ikut masuk neraka dengan membawa kayu bakar sebagai alat penyiksanya. Surah ini menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang memusuhi agama Allah.
Surah Al-Ikhlas adalah surah ke-112 yang terdiri dari 4 ayat. Surah ini merupakan salah satu surah yang paling penting dalam Al-Qur'an karena menegaskan keesaan Allah (Tauhid) secara ringkas dan padat.
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمۡ يَلِدۡ ۠ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ
Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
Surah ini secara tegas menolak segala bentuk syirik (menyekutukan Allah) dan menegaskan kemurnian Tauhid. Membaca surah ini diyakini memiliki keutamaan yang besar.
Surah Al-Falaq adalah surah ke-113 yang terdiri dari 5 ayat. Surah ini berisi permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam keburukan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِ
Katakanlah (Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhanku, yaitu Tuhan yang menguasai segala waktu subuh.
Perlindungan diminta dari kejahatan makhluk-Nya, kejahatan malam apabila telah gelap, kejahatan tukang sihir yang meniup pada buhul-buhul, dan kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki. Surah ini mengajarkan pentingnya memohon perlindungan kepada Allah dari segala bahaya.
Surah An-Nas adalah surah ke-114 dan merupakan surah terakhir dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 6 ayat dan berisi permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan bisikan-bisikan setan.
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Katakanlah (Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhanku, yaitu Tuhan para manusia.
مَلِكِ النَّاسِ
Raja para manusia.
اِلٰهِ النَّاسِ
Sembahan para manusia.
Perlindungan diminta dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, baik yang membisikkan kejahatan kepada manusia di dalam dada mereka, dari kalangan jin maupun manusia. Bersama dengan Surah Al-Falaq, Surah An-Nas merupakan surah perlindungan yang sangat dianjurkan untuk dibaca.
Surah-surah dari At-Tin hingga An-Nas, meskipun pendek, mengandung hikmah dan pelajaran yang luar biasa. Masing-masing mengajarkan tentang penciptaan, tujuan hidup, pertanggungjawaban, keesaan Allah, serta pentingnya berlindung kepada-Nya dari segala keburukan. Mempelajari dan merenungkan makna surah-surah ini adalah bagian penting dari perjalanan spiritual seorang Muslim.