Dalam Al-Qur'anul Karim, terdapat ayat-ayat yang mendalam maknanya dan memberikan petunjuk bagi kehidupan umat manusia. Salah satu ayat yang sarat akan peringatan dan keyakinan adalah Surat Al Baqarah ayat 281. Ayat ini secara gamblang menggambarkan kondisi pada hari kiamat, sebuah peristiwa dahsyat yang menjadi akhir dari kehidupan dunia dan awal dari kehidupan akhirat. Pemahaman mendalam terhadap ayat ini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pertanggungjawaban atas setiap amal perbuatan yang telah dilakukan.
(Dan bertakwalah kepada hari (yang pada hari itu) semua orang dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap diri akan diberi balasan penuh terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak akan dianiaya.)
Ayat 281 dari Surat Al Baqarah dimulai dengan sebuah perintah tegas untuk "bertakwalah kepada hari (yang pada hari itu) semua orang dikembalikan kepada Allah". Kata "ittqu" (اتَّقُوا) yang berarti "bertakwalah" mengandung makna lebih dari sekadar takut. Ia adalah kesadaran mendalam yang mendorong seseorang untuk menjaga diri dari segala sesuatu yang dibenci Allah, termasuk kelalaian terhadap hari kembali kepada-Nya. Hari ini bukanlah hari biasa, melainkan hari di mana seluruh alam semesta mengalami kehancuran dan semua manusia dibangkitkan dari kematian untuk menghadap Sang Pencipta.
Deskripsi "semua orang dikembalikan kepada Allah" menegaskan universalitas peristiwa ini. Tidak ada satu pun individu, dari raja hingga rakyat jelata, dari yang paling beriman hingga yang paling durhaka, yang akan luput dari pengembalian ini. Ini adalah momen keadilan mutlak, di mana tidak ada tempat untuk bersembunyi atau berdalih. Setiap jiwa akan berdiri di hadapan Allah SWT.
Bagian kedua dari ayat tersebut, "Kemudian setiap diri akan diberi balasan penuh terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak akan dianiaya," adalah inti dari keyakinan Islam mengenai akhir kehidupan. Ayat ini menjamin bahwa setiap perbuatan, sekecil apapun, akan diperhitungkan. Istilah "ma kasabat" (ما كَسَبَتْ) mencakup segala usaha, baik itu kebaikan maupun keburukan, yang telah dilakukan seseorang selama hidupnya di dunia.
Frasa "balasan penuh" menunjukkan bahwa tidak ada amal yang terlewatkan. Allah SWT adalah Maha Adil dan Maha Sempurna dalam perhitungan-Nya. Kebaikan sekecil biji zarrah akan dibalas dengan pahala yang setimpal, begitu pula keburukan. Penegasan "sedang mereka sedikit pun tidak akan dianiaya" (وهم لا يظلمون) adalah jaminan keadilan yang luar biasa. Tidak akan ada seorang pun yang dizalimi atau menerima hukuman yang tidak sesuai dengan dosanya, apalagi mendapatkan hukuman untuk dosa yang tidak dilakukannya. Ini adalah kebalikan dari ketidakadilan yang mungkin terjadi di dunia, di mana terkadang yang bersalah lolos dan yang tidak bersalah dihukum.
Memahami Surat Al Baqarah ayat 281 memiliki implikasi yang sangat luas bagi kehidupan seorang Muslim.
Surat Al Baqarah ayat 281 bukan sekadar ayat yang dibaca, melainkan sebuah panduan hidup yang menuntut refleksi dan tindakan nyata. Dengan merenungkan makna ayat ini, seorang mukmin diharapkan senantiasa berada dalam kesadaran spiritual, mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk hari kembali kepada Allah, serta menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.