البقرة 276

Surat Al Baqarah Ayat 276: Latin, Arti, dan Maknanya yang Mendalam

Surat Al-Baqarah, surat kedua dalam Al-Qur'an, memuat berbagai ajaran dan hikmah yang sangat relevan bagi kehidupan umat manusia. Salah satu ayat yang sering kali menjadi perhatian adalah ayat 276, yang berbicara mengenai hukum-hukum terkait sedekah, pinjaman, dan bagaimana Allah SWT melipatgandakan pahala bagi mereka yang bersedekah serta menghapus dosa dari praktik riba.

اللَّهُ يَمْحَقُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
"Allāhu yamḥaḥur-ribā wa yurbīṣ-ṣadaqāt. Wa Allāhu lā yuḥibbu kulla kaffārin aṡīm."

Artinya:

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang berbuat demikian (tetap dalam kekafiran dan dosa)."

Ayat ini meskipun singkat, mengandung makna yang sangat luas dan mendalam. Ia menjadi penegasan akan prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam yang berfokus pada keadilan, kemaslahatan, dan menghindari praktik-praktik yang merusak tatanan sosial serta merugikan sesama. Mari kita bedah lebih lanjut makna dari ayat ini.

Konteks dan Penafsiran Ayat

Ayat Al-Baqarah ayat 276 ini sering ditafsirkan dalam konteks hukum Islam mengenai muamalah, khususnya terkait larangan riba dan anjuran bersedekah. Riba, dalam berbagai bentuknya, dipandang oleh Islam sebagai praktik eksploitatif yang dapat menciptakan kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antara yang kaya dan yang miskin. Sebaliknya, sedekah dipandang sebagai sarana untuk membersihkan harta, menumbuhkan rasa empati, dan mendistribusikan kekayaan secara lebih adil.

Tafsir klasik maupun kontemporer sering menggarisbawahi dua poin utama dari ayat ini:

Bagian akhir ayat, "Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang berbuat demikian (tetap dalam kekafiran dan dosa)," menjadi peringatan keras. 'Kufar' (orang yang kafir) dan 'atsim' (berdosa) di sini dapat merujuk pada orang yang terus menerus melakukan praktik riba, menolak kebenaran Allah, dan enggan untuk bersedekah. Sikap seperti ini menjauhkan diri dari rahmat dan kecintaan Allah.

Hikmah dan Relevansi dalam Kehidupan Modern

Ajaran dalam Surat Al-Baqarah ayat 276 ini sangat relevan di era modern. Di tengah kompleksitas sistem keuangan global yang sering kali melibatkan bunga (riba), ayat ini mengingatkan kembali pada pentingnya prinsip ekonomi yang berkeadilan.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran dalam Surat Al-Baqarah ayat 276, seorang Muslim diajak untuk membangun pribadi yang dermawan, menjauhi praktik-praktik yang merusak, serta berkontribusi pada terciptanya tatanan ekonomi yang lebih adil dan berkah, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat luas.

🏠 Homepage