Simbol Ka'bah dan Kitab Suci

Surat Al-Baqarah Ayat 80-100: Teks Latin dan Pemahaman

Surat Al-Baqarah, surat kedua dalam Al-Qur'an, menyimpan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Di antara ayat-ayatnya yang komprehensif, rentang ayat 80 hingga 100 menyajikan dialog penting antara Allah SWT dengan Bani Israil, mengungkap berbagai sikap dan respons mereka terhadap risalah kenabian. Memahami teks Latin dan makna di baliknya dapat memperkaya pemahaman kita tentang sejarah para nabi dan bagaimana menghadapi berbagai ujian iman.

Konteks Ayat-ayat Pilihan

Bagian Al-Baqarah ayat 80-100 ini sebagian besar mengisahkan tentang interaksi Nabi Musa AS dengan kaumnya, Bani Israil. Mereka seringkali menunjukkan sikap membangkang, mencari-cari alasan, dan bahkan menantang perintah Allah. Allah SWT melalui firman-Nya mengingatkan mereka dan umat Muhammad SAW agar tidak meniru kesombongan dan kekerasan hati seperti yang diperlihatkan oleh Bani Israil di masa lalu. Ayat-ayat ini menjadi pelajaran penting agar umat Islam senantiasa berserah diri, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menghindari sifat-sifat tercela yang dapat menjauhkan dari rahmat-Nya.

Teks Latin dan Penafsiran Singkat

Berikut adalah teks Latin dari beberapa ayat kunci dalam rentang ini, beserta tafsir singkat untuk memberikan gambaran umum maknanya:

80. Wa qālati l-yahūdu lan nattaqī laka ḥattā taʾjūll-lāh-a jahratan fa-akhaḏaka ṣ-ṣāʿiqatu wa antum tanẓurūn.

Makna Singkat: Kaum Yahudi berkata kepada Nabi Musa, "Kami tidak akan beriman kepadamu sampai kami melihat Allah secara terang-terangan." Lalu datanglah petir menyambar mereka sedang kamu menyaksikan.

Ayat ini menunjukkan betapa keras kepala dan menantangnya Bani Israil terhadap Nabi Musa AS. Mereka meminta bukti yang sangat ekstrem, yang pada akhirnya membawa azab bagi mereka.

81. Ṯumma baʿaṯnākum mim baʿdi mautikum laʿallakum taškurūn.

Makna Singkat: Kemudian setelah itu Kami menghidupkan kamu kembali agar kamu bersyukur.

Meskipun telah diazab, Allah memberikan kesempatan kedua, menunjukkan betapa Maha Pengampun dan Maha Memberi Kesempatan-Nya. Ini menekankan pentingnya rasa syukur.

82. Wa ẓallalnā ʿalaikum-ul-ġamāma wa anzalnā ʿalaikum-ul-man-na wa s-salwā kulū min ṭayyibāti mā razaqṇākum wa mā ẓalamūnā wa lākin kānū anfusahum yaẓlimūn.

Makna Singkat: Dan Kami menaungi kamu dengan awan, serta menurunkan kepadamu manna dan salwa. Makanlah dari rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi (Kami), tetapi justru merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.

Ayat ini mengingatkan akan berbagai nikmat yang Allah berikan kepada Bani Israil di padang Tih, seperti perlindungan dari terik matahari (awan) dan makanan yang lezat (manna dan salwa). Namun, mereka seringkali mengingkarinya.

83. Wa iḏ hāwaḏnā mīṯāqa banī isrāʾīla lā taʿbudūna illā llāha wa bil-wālidayni iḥsānan wa ḏil-qurba wal-yatāmā wal-masākīni wa qūlū lin-nāsi ḥusnan wa aqīmū ṣ-ṣalāta wa ātūz-zakāta ṯumma tawallaytum illā qalīlam-minkum wa antum muʿriḍūn.

Makna Singkat: Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat, dan tunaikanlah zakat." Tetapi kemudian kamu berpaling, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu selalu menentang.

Ini adalah penekanan pada perjanjian yang kokoh antara Allah dan Bani Israil, yang mencakup akidah (tauhid), akhlak mulia (berbuat baik, berkata baik), dan ibadah (salat, zakat). Namun, mereka mengingkari janji ini.

84. Wa iḏ hāwaḏnā mīṯāqakum lā tasfukūna dimaʾakum wa lā tuḫrijūna anfusakum min diyārikum ṯumma aqrartum wa antum tašhadūn.

Makna Singkat: Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji darimu, "Janganlah kamu menumpahkan darah sesamamu dan janganlah kamu mengusir dirimu sendiri dari kampung halamanmu." Kemudian kamu mengakui (kesanggupanmu) sedang kamu bersaksi.

Perjanjian ini juga mencakup larangan pembunuhan dan pengusiran diri dari tanah air, menunjukkan pentingnya menjaga kedamaian dan persatuan dalam komunitas.

85. Ṯumma antum hāʾulāʾi taqtulūna anfusakum wa tuḫrijūna farīqam-minkum min diyārihim taẓāharūna ʿalaihim bil-iṯmi wal-ʿudwāni wa in yaʾtūkum usārā tufadūhum wa huwa muḥarrumun ʿalaikum iḫrāǧuhum a fa-tuʾminūna bi-baʿi l-kitābi wa takfurūna bi-baʿiṻn fa-mā ǧazāʾu man yafʿalu ḏālika minkum illā ḥizyun fil-ḥayāti d-dun-yā wa yaum-al-qiyāmati yuraddūna ilā ašad-di l-ʿaḏābi wa mā llāhu bi-ġāfiliñ ʿammā taʿmalūn.

Makna Singkat: Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh sesamamu dan mengusir segolongan dari kamu dari kampung halaman mereka, (kamu lakukan) dengan bersekongkol melawan mereka dalam dosa dan permusuhan. Apabila mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu diharamkan bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebagian kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian yang lain? Tidak ada balasan bagi orang yang berbuat demikian dari kamu, kecuali kehinaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka akan diazab seagaris-garis azab. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu perbuat.

Ayat ini sangat keras mengkritik kemunafikan Bani Israil yang melanggar janji mereka sendiri. Mereka melanggar larangan pembunuhan dan pengusiran, namun ketika datang tawanan dari kalangan mereka, mereka justru menebusnya. Ini menunjukkan standar ganda dan penolakan terhadap sebagian ajaran Taurat.

Pelajaran Berharga bagi Umat Islam

Surat Al-Baqarah ayat 80-100 memberikan beberapa pelajaran krusial bagi umat Islam:

Dengan merenungkan teks Latin dan makna dari Surat Al-Baqarah ayat 80-100, diharapkan kita dapat mengambil hikmah dan memperkuat keimanan serta praktik keagamaan kita sehari-hari.

🏠 Homepage