Surat Al-Baqarah Ayat 90-120: Hikmah dan Petunjuk Ilahi

Simbol Kekuatan dan Bimbingan

Surat Al-Baqarah, surat kedua dalam Al-Qur'an, kaya akan ajaran dan petunjuk bagi umat manusia. Di antara ayat-ayatnya yang mendalam, rentang ayat 90 hingga 120 menawarkan wawasan penting mengenai kebenaran iman, ujian bagi orang beriman, dan sifat-sifat kaum munafik. Memahami ayat-ayat ini dalam teks Latin dan terjemahannya dapat membantu kita merenungkan makna yang terkandung dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat 90 - 109: Penolakan Kaum Yahudi dan Kebenaran Islam

Ayat-ayat ini banyak berbicara tentang penolakan kaum Yahudi terhadap kenabian Muhammad SAW, padahal mereka telah mengetahui kebenaran risalah yang dibawanya melalui kitab-kitab mereka sendiri. Ayat 90 secara tegas menyatakan bahwa betapa buruknya apa yang mereka perbuat, yaitu menjual diri mereka dengan menolak ayat-ayat Allah.

بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ
Bi'samaa-syattarawoo bihi anfusahum an yakfuroo bimaa anzalaAllaahu baghyan an yunazzilaAllaahu min fadlihi 'alaa man yasyaa-u min 'ibaadihi fabaa-oo bi ghadabin 'alaa ghadabin walilkaafireena 'adzaabun muheen.
"Sangatlah buruk apa yang mereka jual untuk diri mereka sendiri, yaitu mereka mengingkari apa (Al-Qur'an) yang diturunkan Allah karena kedengkian mereka, bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Maka mereka mendapat murka demi murka. Dan untuk orang-orang kafir disediakan siksa yang menghinakan."

Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan lebih lanjut mengenai ketidakpercayaan dan kesombongan mereka. Mereka mengaku sebagai anak-anak Allah dan orang-orang kesayangan-Nya, namun hal itu justru menjadi dasar azab bagi mereka jika mereka ingkar. Allah memerintahkan umat Islam untuk beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada mereka, termasuk Al-Qur'an, serta kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.

قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Qul aamannaa billaahi wa maa unzila 'alainaa wa maa unzila 'alaa Ibraahiima wa Ismaila wa Ishaaqa wa Ya'qooba wal-asbaathi wa maaa uutiya Muusaa wa 'Isa wa maaa uutiya nabiyyoonamin Rabbihim laa nufarriqu baina ahadin minhum wa nahnu lahu muslimoon.
"Katakanlah (hai orang-orang mukmin): 'Kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami (Al-Qur'an), kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.'"

Ayat-ayat ini menjadi penegasan penting bahwa Islam adalah kelanjutan dan penyempurnaan dari ajaran para nabi sebelumnya, dan umat Islam wajib beriman kepada semua nabi dan kitab suci yang diturunkan Allah.

Ayat 110 - 120: Janji Allah dan Peringatan bagi Orang Beriman

Bagian ini bergeser fokus kepada janji Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Ayat 110 menegaskan bahwa barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka ia tidak akan mendapat perlindungan dari Allah selain diri-Nya sendiri, dan barangsiapa yang kembali kepada Allah dan beriman serta beramal saleh, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ ۗ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Laisa bi amaaniyyikum wa laa amaaniyyi ahlil Kitaab. Man ya'mal suuu'an yujza bihi wa laa yajid lahu min duunillaahi waliyyan wa laa naseera.
"Seteru mereka yang beriman, kaum Yahudi dan Nasrani berkata: 'Kita adalah anak-anak Allah lagi kekasih-kekasih-Nya'. Katakanlah: 'Jika demikian, mengapa Allah menyiksamu karena dosa-dosamu? Tidak, kamu adalah manusia biasa, di antara orang-orang yang Dia ciptakan. Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya'. Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; dan kepada Allahlah kembali (semuanya)."

Selanjutnya, ayat 111 menjadi bantahan terhadap klaim kaum Yahudi dan Nasrani yang menganggap diri mereka sebagai anak-anak Allah dan kekasih-Nya. Allah menegaskan bahwa keselamatan tidak didasarkan pada keturunan atau klaim semata, melainkan pada keimanan yang tulus dan amal perbuatan yang saleh.

بَلَىٰ ۚ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Balaa, man aslama wajhahu lillaahi wa huwa muhsinun falahuu ajruhu 'inda Rabbih wa laa khaufun 'alaihim wa laa hum yahzanoon.
"Tidak demikian (bukan demikian keinginanmu dan keinginan ahli Kitab), tetapi barangsiapa menyerahkan dirinya kepada Allah sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

Ayat 116 dan 117 merupakan bantahan keras terhadap keyakinan kaum musyrik dan Yahudi yang menyatakan bahwa Allah mempunyai anak. Allah menegaskan bahwa Dia Maha Suci dari segala prasangka buruk tersebut. Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah milik-Nya dan tunduk kepada kekuasaan-Nya.

Ayat-ayat terakhir dalam rentang ini, seperti ayat 118 hingga 120, menyoroti perbedaan antara orang mukmin dan orang kafir, serta memberikan arahan kepada kaum mukmin agar tidak mengikuti keinginan ahli kitab. Pentingnya mengikuti petunjuk Allah dan menjauhi segala bentuk kesyirikan serta keraguan menjadi pesan utama yang perlu direnungkan.

Memahami makna Surat Al-Baqarah ayat 90-120, baik dalam teks Arab, Latin, maupun terjemahannya, memberikan pelajaran berharga tentang hakikat keimanan, konsekuensi dari penolakan terhadap kebenaran, serta janji manis bagi mereka yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ayat-ayat ini adalah panduan abadi untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

🏠 Homepage