Dalam lautan ajaran Islam yang luas, terdapat permata-permata berharga yang diturunkan Allah SWT untuk membimbing dan melindungi umat manusia. Salah satu permata tersebut adalah Surat Al Falaq. Dikenal sebagai salah satu dari dua surah perlindungan dalam Al-Qur'an, Surat Al Falaq memiliki makna mendalam dan kekuatan spiritual yang luar biasa bagi siapa saja yang senantiasa membacanya. Lantas, surat Al Falaq adalah sebuah surat pendek yang terdapat dalam juz ke-30 Al-Qur'an, tepatnya setelah Surat Al-Ikhlas dan sebelum Surat An-Nas. Surah ini merupakan bagian dari Surah Mu'awwidzatayn, yaitu dua surah yang diturunkan untuk memohon perlindungan kepada Allah.
Surat Al Falaq diturunkan di Mekkah, menjadikannya surah Makkiyah. Penurunannya memiliki latar belakang historis yang penting. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW pernah disihir oleh seorang Yahudi bernama Lubaid bin Al-A'sam. Akibat sihir tersebut, Rasulullah merasa sakit dan lemah. Malaikat Jibril kemudian datang membawa dua surah ini, yaitu Al-Falaq dan An-Nas, untuk membacakan ruqyah kepada beliau. Setelah dibacakan surah-surah ini, beliau pun sembuh dari sihirnya. Peristiwa ini semakin menegaskan betapa pentingnya Surat Al Falaq sebagai sarana perlindungan dari berbagai gangguan, baik yang bersifat fisik maupun metafisik.
Surat Al Falaq terdiri dari lima ayat. Setiap ayat memiliki makna yang mendalam dan mengajak kita untuk senantiasa bergantung kepada Allah sebagai satu-satunya pelindung. Mari kita renungkan makna dari setiap ayatnya:
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara fajar.'"
Ayat pertama ini mengajarkan kita untuk memohon perlindungan kepada "Rabbul Falaq," Tuhan yang memelihara dan menguasai waktu fajar. Fajar melambangkan cahaya yang datang setelah kegelapan, memberikan harapan dan permulaan yang baru. Dalam konteks ini, berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar berarti berlindung kepada Tuhan yang mampu mengeluarkan kebaikan dari kegelapan, memberikan keselamatan, dan menghancurkan segala keburukan.
Artinya: "dari kejahatan makhluk-Nya."
Ayat kedua ini memperluas cakupan perlindungan yang kita mohon. Kita memohon agar dilindungi dari segala kejahatan yang diciptakan oleh Allah. Ini mencakup kejahatan dari manusia, jin, hewan, tumbuhan, maupun segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dengan mengakui bahwa Allah adalah pencipta segalanya, kita juga mengakui bahwa hanya Allah yang mampu melindungi kita dari segala bentuk kejahatan yang mungkin timbul dari ciptaan-Nya.
Artinya: "dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita."
Ayat ketiga memfokuskan perlindungan dari kejahatan yang muncul pada malam hari, terutama saat kegelapan telah menyeluruh. Malam seringkali dikaitkan dengan potensi bahaya dan ketakutan yang lebih besar. Dengan membaca ayat ini, kita memohon perlindungan Allah dari segala mara bahaya, kecelakaan, atau godaan yang mungkin datang di malam hari, baik saat kita tidur, beristirahat, maupun beraktivitas.
Artinya: "dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul."
Ayat keempat secara spesifik menyebutkan kejahatan dari para penyihir yang melakukan praktik sihir dengan meniupkan mantra pada ikatan-ikatan atau buhul-buhul. Ayat ini secara gamblang mengingatkan kita akan adanya sihir dan perbuatan-perbuatan yang dapat merusak dan mencelakakan. Kita diajarkan untuk berlindung kepada Allah dari segala bentuk sihir, guna-guna, santet, dan praktik-praktik supranatural lain yang dapat membahayakan.
Artinya: "dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
Ayat terakhir menegaskan permohonan perlindungan dari kejahatan orang yang memiliki sifat dengki atau hasad. Hasad adalah perasaan iri, benci, dan ingin menghilangkan nikmat yang ada pada orang lain. Sifat ini dapat mendorong seseorang untuk berbuat jahat, merencanakan keburukan, atau bahkan menyebarkan fitnah. Dengan memohon perlindungan Allah dari orang yang dengki, kita berharap agar dijauhkan dari fitnah, kedengkian, dan segala niat buruk yang mungkin timbul dari hati yang penuh hasad.
Surat Al Falaq bukanlah sekadar bacaan biasa, melainkan sebuah doa dan permohonan yang sangat ampuh. Keutamaan membacanya sangatlah besar, di antaranya:
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita menjadikan Surat Al Falaq sebagai bacaan harian yang tidak pernah terlewatkan. Menyadari bahwa surat Al Falaq adalah sebuah sarana ilahi untuk menjaga diri, memperkuat keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan keikhlasan dan keyakinan, insya Allah, kita akan senantiasa berada dalam lindungan-Nya dari segala bentuk keburukan.