Ilustrasi makna surat pendek penuh keberkahan
Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak surat pendek yang memiliki makna mendalam dan keutamaan luar biasa. Salah satu surat yang sering dibaca dan dihafal oleh umat Muslim adalah surat yang dikenal dengan sebutan "Lam Yakunil". Penamaan ini diambil dari kata pembuka surat tersebut. Surat ini termasuk dalam golongan surat-surat pendek yang terdapat di akhir Juz 'Amma (Juz ke-30) dan memiliki peran penting dalam ibadah sehari-hari, baik dalam shalat maupun bacaan zikir.
Surat Lam Yakunil secara resmi dikenal sebagai Surat Al-Bayyinah, yaitu surat ke-98 dalam susunan mushaf Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan diturunkan di Madinah (termasuk golongan surat Madaniyyah). Nama Al-Bayyinah sendiri berarti "bukti yang nyata" atau "penjelasan yang terang". Hal ini mencerminkan isi kandungan surat yang menjelaskan tentang bukti-bukti kebenaran Islam dan kekufuran orang-orang yang menolak.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
1. Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan terpisah (dari kekafiran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوٓا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
2. (yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan (ayat-ayat) Al Quran yang disucikan.
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
3. Di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus (benilai).
وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
4. Dan tidaklah ber-beda-beda orang-orang yang telah diberi Al Kitab itu melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan (untuk) mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (ditempatkan) di neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Surat Al-Bayyinah dibuka dengan pernyataan bahwa orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) serta kaum musyrikin tidak akan berhenti dalam kekafiran mereka sampai datangnya bukti yang jelas. Bukti yang dimaksud adalah kedatangan Rasulullah Muhammad SAW yang membawa Al-Qur'an. Ayat kedua menjelaskan bahwa rasul tersebut membacakan ayat-ayat Al-Qur'an yang suci dan murni, yang berisi kitab-kitab yang lurus dan benar.
Ayat keempat menegaskan bahwa perpecahan dan perselisihan di antara Ahli Kitab terjadi justru setelah datangnya bukti nyata berupa risalah Islam. Mereka terpecah belah karena ada yang menerima kebenaran dan ada pula yang menolaknya. Padahal, inti ajaran yang diturunkan kepada mereka, sebagaimana juga kepada umat Islam, adalah menyembah Allah SWT dengan ikhlas, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Ini adalah perintah mendasar yang menjadi pilar kebenaran agama.
Selanjutnya, surat ini membedakan nasib kedua kelompok manusia. Ayat keenam menjelaskan bahwa orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan musyrikin akan masuk neraka Jahanam dan kekal di dalamnya, karena mereka adalah seburuk-buruk makhluk. Ini adalah ancaman tegas bagi mereka yang menolak kebenaran setelah jelas diperlihatkan.
Sebaliknya, ayat ketujuh memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka adalah sebaik-baik makhluk. Ini menunjukkan bahwa iman yang benar dan diwujudkan dalam perbuatan baik akan mengangkat derajat seseorang di hadapan Allah SWT.
Puncak kebahagiaan bagi orang-orang beriman dijelaskan dalam ayat kedelapan. Balasan mereka di sisi Allah adalah surga 'Adn yang penuh kenikmatan, mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan mereka kekal di dalamnya. Lebih dari itu, Allah SWT meridai mereka, dan mereka pun meridai-Nya. Keridhaan ilahi ini adalah puncak kebahagiaan tertinggi yang dapat diraih oleh seorang hamba. Hal ini diberikan kepada mereka yang senantiasa merasa takut kepada Tuhannya.
Membaca surat Al-Bayyinah memiliki banyak keutamaan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Ubay bin Ka'ab: "Berapa banyak surat yang engkau baca dalam shalat witir?" Ubay bin Ka'ab menjawab: "Aku membaca surat Al-Baqarah." Rasulullah SAW bersabda: "Satu surat (Al-Baqarah)?" Ubay menjawab: "Ya." Rasulullah SAW kembali bertanya: "Satu surat?" Ubay menjawab: "Ya." Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh, engkau telah diberikan sesuatu yang lebih utama dari itu." Lalu Ubay bin Ka'ab kemudian membaca: "Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkannya sampai aku bertemu Allah." Kemudian Ubay membaca surat Al-Baqarah, Ali 'Imran, dan surat Al-Bayyinah dalam shalat witirnya. Hadits ini menunjukkan betapa berharga dan utamanya surat Al-Bayyinah.
Selain itu, membaca surat Al-Bayyinah dalam shalat akan mendatangkan keridhaan Allah dan pahala yang berlipat ganda. Surat ini mengajarkan tentang keesaan Allah, pentingnya keikhlasan dalam beribadah, serta membedakan antara orang yang beriman dan kafir beserta balasan masing-masing. Dengan memahami dan mengamalkan isinya, seorang Muslim diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas imannya dan amalan salehnya, sehingga kelak mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT berupa surga yang penuh keridhaan.