Ilustrasi: Simbol yang menggambarkan peradangan dan nyeri pada sendi akibat gout.
Penyakit gout, atau sering disebut asam urat, adalah salah satu bentuk radang sendi yang paling umum dan bisa sangat menyakitkan. Kondisi ini terjadi ketika kristal urat menumpuk di persendian, menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat. Mengenali tanda-tanda penyakit gout sejak dini sangat penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Gout disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Asam urat adalah produk limbah yang dihasilkan ketika tubuh memecah zat kimia bernama purin. Purin ditemukan secara alami dalam tubuh dan juga dalam makanan tertentu seperti daging merah, jeroan, dan beberapa jenis ikan (misalnya, sarden, teri). Biasanya, asam urat larut dalam darah, dikeluarkan oleh ginjal melalui urine. Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya secara efisien, asam urat bisa menumpuk dan membentuk kristal tajam seperti jarum yang disebut kristal monosodium urat. Kristal-kristal ini kemudian mengendap di persendian dan jaringan sekitarnya, memicu respons peradangan yang kuat dari sistem kekebalan tubuh.
Serangan gout seringkali datang tiba-tiba, bahkan di tengah malam, dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah tanda-tanda utama penyakit gout yang perlu Anda perhatikan:
Ini adalah gejala paling khas dari gout. Nyeri yang dirasakan bisa sangat intens, sering digambarkan seperti rasa terbakar atau diremas. Serangan ini biasanya menyerang satu sendi pada satu waktu, paling sering terjadi pada sendi jempol kaki. Namun, gout juga bisa menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari lainnya.
Sendi yang terkena gout akan membengkak. Pembengkakan ini terjadi karena respons peradangan tubuh terhadap keberadaan kristal urat. Kulit di atas sendi yang bengkak bisa terlihat meregang dan mengkilap.
Area di sekitar sendi yang terkena gout akan tampak merah. Kemerahan ini juga merupakan tanda peradangan yang terjadi dalam tubuh.
Selain nyeri, sendi yang diserang gout juga sering terasa hangat atau panas saat disentuh. Sensasi panas ini menunjukkan peningkatan aliran darah ke area tersebut sebagai bagian dari respons peradangan.
Akibat nyeri, bengkak, dan rasa tidak nyaman, penderita gout akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan sendi yang terkena. Bahkan sentuhan ringan sekalipun, seperti terkena seprai, bisa terasa sangat menyakitkan.
Serangan gout akut biasanya mencapai puncaknya dalam 4 hingga 12 jam pertama. Tanpa pengobatan, nyeri dan peradangan bisa bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Setelah serangan pertama, banyak penderita gout akan mengalami serangan berulang di kemudian hari. Frekuensi dan intensitas serangan ini bisa bervariasi pada setiap individu. Jika tidak ditangani, serangan bisa menjadi lebih sering dan lebih parah, serta mulai mempengaruhi lebih banyak sendi.
Dalam kasus gout kronis yang tidak diobati atau dikelola dengan baik selama bertahun-tahun, kristal urat dapat membentuk benjolan keras di bawah kulit yang disebut tofus. Tofus ini biasanya muncul di sekitar sendi, siku, jari tangan dan kaki, atau bahkan di telinga. Meskipun tofus tidak selalu menimbulkan rasa sakit, mereka dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen dan deformitas jika tidak ditangani.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gout, antara lain:
Jika Anda mengalami gejala-gejala nyeri sendi yang parah, bengkak, kemerahan, dan panas, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu meredakan nyeri, mencegah kerusakan sendi jangka panjang, dan mengurangi risiko komplikasi lain seperti batu ginjal.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes darah untuk mengukur kadar asam urat, serta analisis cairan sendi untuk mengonfirmasi keberadaan kristal urat. Dengan penanganan yang tepat, termasuk perubahan gaya hidup, diet, dan obat-obatan, penderita gout dapat mengelola kondisinya dan menjalani kehidupan yang aktif.