Terjemahan Lengkap Surat At Tin Beserta Makna Mendalamnya

وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (Demi buah Tin dan Zaitun) QS. At-Tin (95): 1
Ilustrasi awal Surat At-Tin, menekankan sumpah Allah

Surat At-Tin, surat ke-95 dalam Al-Qur'an, adalah salah satu surat pendek namun sarat makna. Surat ini terdiri dari delapan ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yang berarti diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Nama "At-Tin" diambil dari ayat pertama yang bersumpah menggunakan buah tin dan zaitun. Sumpah ini menjadi kunci penting dalam memahami pesan utama surat ini, yaitu tentang penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan ketidakberuntungan orang yang ingkar.

Ayat-ayat Surat At-Tin dan Terjemahannya

Mari kita telaah setiap ayat beserta terjemahannya:

1. وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

Terjemahan: Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun.

Ayat pertama ini memulai surat dengan sumpah Allah SWT. Buah tin dan zaitun adalah buah-buahan yang dikenal kaya akan nutrisi dan manfaat. Seringkali, ketika Allah bersumpah dengan sesuatu, itu menandakan betapa pentingnya ciptaan tersebut dan pelajaran yang bisa diambil darinya. Ada tafsir yang mengatakan tin dan zaitun merujuk pada tempat, seperti Bukit Sinai (tempat Nabi Musa menerima wahyu) dan Yerusalem (tempat Nabi Isa dilahirkan), atau merujuk pada jenis buah-buahan itu sendiri.

2. وَطُورِ سِينِينَ

Terjemahan: Dan demi Bukit Tursina (Sinai).

Ayat kedua melanjutkan sumpah dengan menyebutkan Bukit Tursina, sebuah tempat bersejarah yang sangat penting dalam kisah kenabian, khususnya bagi Nabi Musa AS. Di tempat inilah beliau menerima wahyu dari Allah.

3. وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ

Terjemahan: Dan demi kota (Mekah) ini yang aman.

Ayat ketiga menyebutkan Mekah Al-Mukarramah sebagai kota yang aman. Mekah adalah pusat spiritual umat Islam dan kota kelahiran Nabi Muhammad SAW. Keamanan Mekah adalah sebuah mukjizat dan tanda kebesaran Allah.

4. لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Terjemahan: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Setelah bersumpah dengan beberapa hal yang penting, Allah kemudian menyatakan sebuah kebenaran fundamental: bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Ini mencakup kesempurnaan fisik, akal, dan potensi spiritual yang luar biasa. Manusia dianugerahi kemampuan berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan dunia serta Tuhannya.

5. ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ

Terjemahan: Kemudian, (jika sampai ia ingkar) akan Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.

Ayat kelima memberikan kontras yang tajam. Jika manusia menggunakan kesempurnaan yang diberikan Allah untuk mengingkari-Nya, berbuat kerusakan, atau menolak kebenaran, maka ia akan dikembalikan ke derajat yang paling hina. Ini bisa diartikan sebagai kehinaan di dunia, siksaan di akhirat, atau hilangnya kemuliaan akal dan fitrah yang diberikan.

6. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

Terjemahan: Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.

Namun, surat ini tidak serta merta menutup pintu rahmat. Ayat keenam memberikan pengecualian yang sangat penting: yaitu bagi mereka yang beriman dengan benar dan senantiasa berbuat amal saleh. Bagi golongan ini, Allah menjanjikan pahala yang tak terhingga, yang tidak akan pernah terputus atau berkurang.

7. فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ

Terjemahan: Maka apakah yang membuatmu mendustakan (hari) Pembalasan setelah (kebenaran yang jelas) ini?

Ayat ketujuh adalah sebuah pertanyaan retoris yang ditujukan kepada manusia. Dengan bukti penciptaan yang begitu sempurna dan penjelasan mengenai konsekuensi iman dan kekufuran, masih adakah alasan bagi manusia untuk mendustakan hari pembalasan (yaumul kiamat) dan ajaran agama?

8. أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ

Terjemahan: Bukankah Allah adalah Hakim yang paling adil?

Ayat penutup surat ini menegaskan keadilan mutlak Allah SWT. Sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta, tidak ada hakim yang lebih adil daripada-Nya. Semua keputusan dan ketentuan-Nya adalah yang terbaik dan paling bijaksana.

Pelajaran Berharga dari Surat At-Tin

Surat At-Tin mengajarkan kita beberapa prinsip penting:

Memahami terjemahan dari surat At-Tin dan merenungkan maknanya adalah sebuah perjalanan spiritual yang dapat memperkuat keyakinan kita dan mengarahkan hidup kita pada jalan yang diridhai Allah.

🏠 Homepage