Surat At Tin adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang sarat makna. Surat yang diturunkan di Mekah ini terdiri dari delapan ayat, dan setiap ayatnya menyimpan hikmah yang mendalam bagi umat Islam. Ayat ketiga dari surat ini, secara spesifik, seringkali menjadi sorotan karena menyebutkan dua buah yang memiliki nilai penting.
Ayat ketiga dari Surat At Tin berbunyi:
وَطُورِ سِينِينَ
Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah: "dan demi Bukit Sinai,"
Jika kita gabungkan dengan dua ayat sebelumnya, maka Surat At Tin ayat 1-3 berbunyi:
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَـٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ (3)
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demi (buah) Tin dan Zaitun, (1) demi Bukit Sinai, (2) dan demi kota (Mekah) ini yang aman," (3)
Kata "Sinīn" (سِينِينَ) dalam konteks ini merujuk pada Gunung Sinai atau Jazirah Sinai. Gunung ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sejarah agama-agama samawi, terutama Islam dan Yahudi. Di gunung inilah Nabi Musa AS menerima wahyu dari Allah SWT dan menjadi tempat turunnya Kitab Taurat.
Allah SWT bersumpah dengan menyebutkan tempat ini untuk menunjukkan kemuliaannya. Sumpah adalah cara Allah menekankan pentingnya sesuatu yang akan dijelaskan setelahnya. Dalam hal ini, Allah SWT ingin menegaskan tentang penciptaan manusia yang sempurna dan pemberian derajat tinggi bagi manusia yang beriman.
Beberapa tafsir menyebutkan bahwa "Sinīn" juga bisa merujuk pada tempat yang diberkahi di sekitarnya, yang menjadi saksi bisu atas peristiwa-peristiwa kenabian penting.
Para ulama tafsir memiliki berbagai pandangan mengenai alasan Allah SWT bersumpah dengan tiga hal tersebut. Beberapa di antaranya adalah:
Apapun penafsirannya, jelas bahwa sumpah ini bertujuan untuk memperkuat pesan utama surat, yaitu tentang kesempurnaan penciptaan manusia dan konsekuensi dari penciptaan tersebut.
Setelah menyebutkan ketiga hal tersebut, Allah SWT melanjutkan dengan ayat keempat yang menyatakan:
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
Ini adalah inti dari sumpah yang diucapkan sebelumnya. Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna, baik secara fisik maupun mental. Manusia dianugerahi akal, perasaan, kemampuan berbicara, dan bentuk tubuh yang tegak yang membedakannya dari makhluk lain.
Kemudian, ayat kelima hingga kedelapan berbicara tentang potensi manusia untuk menjadi rendah diri jika tidak mensyukuri nikmat Allah dan mengingkari hari akhir, serta balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Memahami terjemahan dan tafsir Surat At Tin ayat 3 membawa beberapa hikmah penting bagi seorang Muslim:
Dengan memahami terjemahan Surat At Tin ayat 3 beserta konteks dan tafsirnya, kita diajak untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya, dan berusaha menjadi manusia yang senantiasa berada dalam jalan kebaikan.