Keutamaan dan Teks Lengkap Surah Al-Falaq Beserta Maknanya

وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَا "Hanya milik Allah asmaul husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu." (QS. Al-A'raf: 180)

Surah Al-Falaq adalah salah satu surah pendek dalam Al-Qur'an yang memiliki kedudukan penting dan keutamaan luar biasa bagi umat Islam. Surah ini merupakan bagian dari surah Mu'awwidzatain (dua surah perlindungan) bersama dengan Surah An-Naas. Kandungan maknanya yang mendalam mengajarkan pentingnya berlindung kepada Allah SWT dari segala keburukan yang tampak maupun tidak tampak. Membaca dan memahami Surah Al-Falaq bukan hanya sebagai amalan ibadah, tetapi juga sebagai benteng spiritual yang kokoh dalam menghadapi berbagai ujian dan godaan kehidupan.

Surah ini diturunkan di Mekkah, atau menurut sebagian pendapat di Madinah, namun mayoritas ulama meyakini sebagai surah Makkiyah. Penurunan surah ini berkaitan dengan kisah Nabi Muhammad SAW yang pernah diguna-guna oleh seorang Yahudi. Malaikat Jibril kemudian turun membawa kedua surah ini untuk menjadi penawar dan perlindungan bagi Nabi. Hal ini menunjukkan betapa agungnya manfaat surah ini sebagai penolak sihir dan segala bentuk kejahatan.

Tulisan Arab Surah Al-Falaq

قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِي ٱلۡعُقَدِ

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Transliterasi dan Terjemahan Surah Al-Falaq

Berikut adalah transliterasi dan terjemahan dari setiap ayat dalam Surah Al-Falaq untuk memudahkan pemahaman:

1. Qul a'uudzu birabbil falaq Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara subuh,"

2. Min syarri maa kholaq "Dari kejahatan makhluk-Nya,"

3. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqob "Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,"

4. Wa min syarrin naffaathooti fil 'uqod "Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup pada buhul-buhul,"

5. Wa min syarri haasidin idzaa hasad "Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

Penjelasan Makna Ayat-Ayat Surah Al-Falaq

Mari kita bedah makna dari setiap ayat dalam Surah Al-Falaq:

Ayat 1: "Qul a'uudzu birabbil falaq"

Ayat ini memerintahkan Rasulullah SAW untuk mengucapkan permohonan perlindungan kepada Allah. Kata "Al-Falaq" memiliki beberapa makna, salah satunya adalah "subuh" atau "fajar". Subuh adalah waktu berpalingnya kegelapan malam dan datangnya cahaya terang. Dengan berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar, seorang mukmin memohon agar Allah menghilangkan kegelapan keburukan dan mendatangkan cahaya keselamatan. Makna lain dari Al-Falaq adalah "sesuatu yang terbelah atau terpecah", merujuk pada kemampuan Allah menciptakan dan membelah segala sesuatu.

Ayat 2: "Min syarri maa kholaq"

Ayat ini menegaskan bahwa perlindungan yang diminta adalah dari segala keburukan yang diciptakan oleh Allah. Ini mencakup keburukan dari seluruh makhluk-Nya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, yang besar maupun yang kecil. Penting untuk dipahami bahwa Allah tidak menciptakan keburukan itu sendiri, melainkan menciptakan potensi keburukan atau makhluk yang bisa berbuat buruk. Ujian dan cobaan yang datang pun adalah dari Allah, namun di dalamnya terdapat hikmah dan pelajaran.

Ayat 3: "Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqob"

Ayat ini memfokuskan perlindungan dari kejahatan yang muncul saat kegelapan malam tiba. Malam hari seringkali diasosiasikan dengan ketakutan, bahaya, dan aktivitas makhluk-makhluk yang berbuat jahat. Dengan memohon perlindungan dari kejahatan di malam hari, seorang mukmin berharap dijaga dari segala ancaman yang mungkin datang saat dia beristirahat atau dalam kondisi yang rentan.

Ayat 4: "Wa min syarrin naffaathooti fil 'uqod"

Ayat ini secara spesifik menyebutkan kejahatan "wanita-wanita tukang sihir yang meniup pada buhul-buhul". Ini adalah peringatan langsung terhadap praktik sihir dan guna-guna. "Naffaathooti" merujuk pada tindakan meniup, dan "'uqod" berarti simpul atau ikatan. Dahulu, para tukang sihir biasa membuat buhul pada tali sambil merapalkan mantra, lalu meniupnya untuk menyalurkan energi negatif. Ayat ini mengajarkan bahwa Islam sangat menentang sihir dan memerintahkan umatnya untuk berlindung kepada Allah dari segala bentuknya.

Ayat 5: "Wa min syarri haasidin idzaa hasad"

Ayat terakhir ini memohon perlindungan dari kejahatan orang yang iri atau dengki ketika dia menunjukkan kedengkiannya. Hasad atau dengki adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat jahat, menyakiti, atau merencanakan keburukan terhadap orang lain yang ia iri. Melindungi diri dari kedengkian adalah penting untuk menjaga kedamaian hati dan terhindar dari niat buruk orang lain.

Dengan membaca Surah Al-Falaq secara rutin, terutama setelah salat fardu dan sebelum tidur, seorang mukmin dapat merasakan ketenangan batin dan keyakinan bahwa Allah SWT akan senantiasa menjaganya dari segala macam keburukan dan marabahaya.

🏠 Homepage