Surat Al-Bayyinah
Surat Al-Bayyinah adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang memiliki pesan mendalam mengenai kebenaran yang jelas dan bukti nyata dari Allah SWT. Nama "Al-Bayyinah" sendiri berarti "Bukti yang Nyata" atau "Keterangan yang Jelas", yang mencerminkan isi surat ini tentang kedatangan Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa risalah Islam yang sempurna. Surat ini terdiri dari 10 ayat dan termasuk dalam golongan surat Madaniyyah, yang diturunkan setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ 1
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ 2
Lam yakunil-ladhīna kafarū min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta’tiyahumul-bayyinah (Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan terpisahkan (dari kekafiran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata)
رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًۭا مُّطَهَّرَةًۭ 3
Rasūlum minallāhi yatlū ṣuḥufan muṭahharah (yaitu seorang Rasul dari Allah yang membacakan (kumpulan) wahyu yang suci)
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌۭ 4
Fīhā kutubun qayyimah (di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus (baik))
وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ 5
Wa mā tafarraqal-ladhīna ūtūl-kitāba illā mim baʿdi mā jā’athumul-bayyinah (Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang diberi Al Kitab kecuali sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata)
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ 6
Wa mā umirū illā liyaʿbudullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā’a wa yuqīmūṣ-ṣalāta wa yu’tūz-zakāh; wa dhālika dīnul-qayyimah (Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah, serta taat kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan juga agar mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus)
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ 7
Innal-ladhīna kafarū min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā; ulā’ika hum syarrul-barīyah (Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan) masuk Neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk)
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ 8
Innal-ladhīna āmanū wa ʿamiluṣ-ṣāliḥāti ulā’ika hum khairul-barīyah (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk)
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ 9
Jazā’uhum ʿinda rabbihim jannātu ʿadnin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā abadā; raḍiyallāhu ʿanhum wa raḍū ʿanhu; dhālika liman khashiya rabbah (Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan merekapun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah untuk orang yang takut kepada Tuhannya)
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ 10
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Surat Al-Bayyinah dibuka dengan penegasan bahwa orang-orang yang ingkar, baik dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) maupun kaum musyrikin, tidak akan berhenti dari kekufuran mereka sampai datangnya bukti yang jelas dari Allah SWT. Bukti tersebut adalah kedatangan Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah dari Allah dan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an yang suci dan lurus.
Ayat kedua hingga keempat menjelaskan lebih lanjut tentang hakikat bukti yang dibawa oleh Rasulullah. Beliau adalah utusan Allah yang membacakan lembaran-lembaran wahyu yang telah disucikan, yang di dalamnya berisi kitab-kitab yang lurus, artinya ajaran-ajarannya mengandung kebenaran yang kokoh dan tidak ada penyimpangan.
Ayat kelima menegaskan bahwa perpecahan yang terjadi di kalangan Ahli Kitab juga disebabkan oleh kedatangan bukti yang nyata ini. Mereka terpecah belah menjadi kelompok-kelompok yang berbeda pendapat, bahkan ada yang menolak kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, padahal mereka sebelumnya diperintahkan untuk menyembah Allah semata dengan ikhlas, menegakkan salat, dan menunaikan zakat. Ajaran-ajaran inilah yang merupakan inti dari agama yang lurus.
Selanjutnya, surat ini membedakan nasib dua golongan manusia berdasarkan keyakinan dan perbuatan mereka. Ayat ketujuh menyatakan bahwa orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan kaum musyrikin akan mendapatkan balasan berupa siksa neraka Jahanam yang kekal. Mereka adalah makhluk yang paling buruk.
Sebaliknya, ayat kedelapan memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka adalah sebaik-baik makhluk dan akan mendapatkan balasan yang sangat istimewa. Balasan mereka adalah surga 'Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, tempat mereka akan kekal selamanya. Kebahagiaan ini didapatkan karena Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya.
Puncak dari kebahagiaan di akhirat tersebut dijelaskan pada ayat kesembilan, yaitu sebagai balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Rasa takut kepada Allah inilah yang mendorong seseorang untuk beriman, beramal saleh, dan menjauhi segala larangan-Nya.
Pada akhir surat ini, terdapat lafal basmalah (Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm) yang mengulangi makna rahmat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Meskipun seringkali basmalah dianggap sebagai permulaan surat, penempatan basmalah di akhir surat dalam beberapa konteks dapat memiliki makna penekanan, yaitu bahwa segala nikmat dan balasan surga yang dijanjikan adalah manifestasi dari kasih sayang Allah yang tak terhingga.
Secara keseluruhan, Surat Al-Bayyinah adalah pengingat yang kuat bagi seluruh umat manusia untuk merenungkan kebenaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Surat ini mengajarkan pentingnya keikhlasan dalam beribadah, keteguhan iman, dan amal saleh sebagai kunci meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta menghindari murka Allah SWT.