Surat Al-Falaq adalah salah satu dari dua surat pelindung dalam Al-Qur'an, bersama dengan Surat An-Nas. Surat ini sangat dianjurkan dibaca sebagai perlindungan dari segala macam keburukan, baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Dalam surat ini, terdapat beberapa frasa penting yang maknanya mendalam, salah satunya adalah kata "nafasati" yang terdapat dalam ayat keempat: "wa min syarri an-naffatsati fil 'uqad".
Makna Harfiah "Nafasati"
Secara harfiah, kata "nafasati" berasal dari akar kata "nafas" yang berarti hembusan atau tiupan. Bentuk jamaknya dalam konteks ini merujuk pada para wanita yang meniup-niup pada simpul-simpul. Para ulama tafsir memiliki pandangan yang sedikit berbeda mengenai makna spesifik dari frasa ini, namun esensinya mengarah pada praktik sihir atau guna-guna yang dilakukan dengan cara meniupkan sesuatu pada ikatan atau simpul tali.
Dalam tradisi Arab pada masa lalu, praktik sihir seringkali melibatkan pembuatan ikatan-ikatan pada tali sambil merapalkan mantra atau doa-doa tertentu, yang kemudian dihembuskan (ditiup) ke ikatan tersebut. Tujuannya adalah untuk melemahkan, mencelakai, atau memengaruhi seseorang atau sesuatu melalui kekuatan gaib yang dipercaya. Frasa "an-naffatsati fil 'uqad" secara gamblang menunjuk pada praktik jahat semacam ini yang berasal dari kaum wanita (meskipun tidak menutup kemungkinan juga dilakukan oleh pria, namun penggunaan bentuk feminin jamak ini seringkali dikaitkan dengan praktik sihir yang umum dilakukan oleh sebagian wanita).
Perlunya Berlindung dari Kejahatan Sihir
Mengapa Allah SWT memerintahkan kita untuk berlindung dari kejahatan "nafasati fil 'uqad"? Ini menunjukkan bahwa sihir dan segala bentuk praktik yang mengandalkan kekuatan selain Allah adalah nyata dan dapat menimbulkan mudharat. Meskipun secara akal sehat mungkin sulit dipahami bagaimana sebuah tiupan pada simpul tali bisa mencelakai, namun dalam pandangan Islam, ada dimensi gaib yang tidak dapat dijangkau oleh akal semata.
Sihir dapat menyerang berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari kesehatan, rezeki, hubungan keluarga, hingga kejiwaan. Melalui surat Al-Falaq, Allah mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak hanya pasrah menghadapi kejahatan yang tampak, tetapi juga waspada terhadap ancaman dari alam gaib yang bersifat merusak. Perlindungan yang diberikan oleh Allah melalui ayat-ayat suci-Nya adalah benteng terkuat bagi seorang mukmin.
Konteks Surat Al-Falaq
Surat Al-Falaq turun ketika Nabi Muhammad SAW diganggu oleh sihir yang dilakukan oleh seorang Yahudi bernama Labid bin Al-A'sam. Sihir tersebut menyebabkan Nabi Muhammad SAW sakit dan kehilangan sebagian ingatannya. Melalui perantaraan malaikat Jibril, Allah menurunkan kedua surat mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) untuk mengobati dan melindungi Rasulullah SAW dari pengaruh sihir tersebut.
Oleh karena itu, memahami arti "nafasati" dalam konteks ini menjadi krusial. Kata ini mengingatkan kita bahwa kejahatan bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk yang tersembunyi dan menyerang dari sisi spiritual. Dengan membaca Surat Al-Falaq secara rutin dan memahami maknanya, seorang mukmin diajak untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan, termasuk sihir dan segala praktik perdukunan yang menyesatkan.
Bagaimana Berlindung dari Kejahatan Sihir?
Selain membaca Surat Al-Falaq, ada beberapa cara lain yang diajarkan dalam Islam untuk berlindung dari kejahatan sihir:
- Memperkuat Keimanan dan Tawakal: Keyakinan yang teguh kepada Allah dan berserah diri sepenuhnya kepada-Nya adalah pertahanan terbaik.
- Membaca Ayat-Ayat Perlindungan: Selain Al-Falaq, Surat Al-Baqarah (terutama dua ayat terakhir), Ayat Kursi, dan doa-doa dari Hadits Nabi juga sangat dianjurkan.
- Menjaga Ketaatan Beragama: Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya akan menjaga seseorang dari pengaruh buruk.
- Menjauhi Perdukunan: Islam melarang umatnya mendatangi dukun atau tukang sihir, karena hal itu dapat semakin membuka pintu kejahatan.
- Menjaga Kebersihan dan Ketenangan Rumah Tangga: Membaca Al-Qur'an di rumah, seperti Surat Al-Baqarah, dapat mengusir setan dan pengaruh buruk.
Dengan memahami arti "nafasati" dan senantiasa memohon perlindungan kepada Sang Pencipta, seorang mukmin dapat menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih tenang dan yakin akan pertolongan Allah SWT. Surat Al-Falaq adalah pengingat yang kuat bahwa di balik segala bentuk kejahatan, ada kekuasaan Allah yang Maha Pelindung.