Cara Menulis Daftar Pustaka Jika Penulisnya 2 Orang

Dua Penulis

Ilustrasi: Kombinasi Kolaborasi Dua Penulis

Menyusun daftar pustaka merupakan salah satu tahapan krusial dalam penulisan karya ilmiah, laporan, artikel, atau bahkan karya tulis lainnya. Daftar pustaka berfungsi sebagai jejak referensi yang memungkinkan pembaca untuk melacak sumber informasi yang Anda gunakan, serta memberikan apresiasi kepada para penulis asli. Namun, terkadang muncul keraguan ketika sebuah karya memiliki lebih dari satu penulis, terutama jika penulisnya berjumlah dua orang. Bagaimana cara menulis daftar pustaka yang benar dalam kasus ini?

Perlu dipahami bahwa aturan penulisan daftar pustaka umumnya merujuk pada gaya sitasi tertentu, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), Chicago, Harvard, atau gaya yang ditetapkan oleh institusi pendidikan atau jurnal tertentu. Meskipun demikian, prinsip dasar dalam mencantumkan nama penulis, judul karya, dan informasi publikasi lainnya cenderung seragam. Fokus kita kali ini adalah pada pencantuman dua nama penulis.

Memahami Struktur Dasar Daftar Pustaka

Sebelum masuk ke detail spesifik dua penulis, mari kita ingat kembali elemen-elemen umum yang biasanya ada dalam sebuah entri daftar pustaka:

Cara Menulis Daftar Pustaka untuk Dua Penulis

Ketika sebuah karya memiliki dua orang penulis, aturan utamanya adalah mencantumkan nama kedua penulis tersebut dalam urutan yang sama seperti yang tertera pada karya aslinya. Perbedaannya terletak pada bagaimana kedua nama tersebut dihubungkan.

1. Menggunakan Simbol Ampersand (&)

Dalam banyak gaya sitasi, terutama gaya APA (yang umum digunakan dalam bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu sosial), kedua nama penulis dipisahkan oleh simbol ampersand (&) sebelum nama penulis terakhir. Simbol ini menandakan "dan" dalam konteks daftar pustaka.

Contoh:

Nama Belakang Penulis 1, Inisial. & Nama Belakang Penulis 2, Inisial. (Tahun). Judul Karya. Penerbit.

Contoh Nyata (Menggunakan Gaya APA yang Disederhanakan):

Misalkan Anda mengutip buku yang ditulis oleh Budi Santoso dan Ani Wijaya dengan judul "Pengantar Metodologi Penelitian" yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.

Santoso, B., & Wijaya, A. (Tahun). Pengantar Metodologi Penelitian. Gramedia Pustaka Utama.

Perhatikan bahwa nama belakang ditulis lebih dahulu, diikuti koma, lalu inisial nama depan dan tengah (jika ada). Kedua nama penulis dihubungkan oleh koma, spasi, ampersand, dan spasi.

2. Menggunakan Kata "dan"

Beberapa gaya sitasi lain, seperti gaya MLA, mungkin lebih memilih penggunaan kata "dan" (dalam bahasa Indonesia) sebagai pengganti simbol ampersand. Namun, ini kurang umum untuk karya berbahasa Indonesia yang sering mengadaptasi gaya internasional.

Contoh (Menggunakan Gaya MLA yang Disederhanakan):

Nama Belakang Penulis 1, Nama Depan Penulis 1, dan Nama Belakang Penulis 2, Nama Depan Penulis 2. Judul Karya. Penerbit, Tahun.

Contoh Nyata (Menggunakan Gaya MLA yang Disederhanakan):

Santoso, Budi, dan Wijaya, Ani. Pengantar Metodologi Penelitian. Gramedia Pustaka Utama, Tahun.

Gaya MLA cenderung menuliskan nama penulis secara lengkap (nama depan dan belakang) dan menggunakan kata "dan".

Kapan Menggunakan Gaya Apa?

Penting untuk selalu memeriksa panduan penulisan yang diberikan oleh institusi, dosen, atau jurnal tempat Anda menyerahkan karya. Jika tidak ada panduan spesifik, gaya APA sering menjadi pilihan yang aman dan umum digunakan.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Menulis daftar pustaka memang membutuhkan ketelitian, namun dengan memahami aturan dasar dan prinsip konsistensi, proses ini menjadi lebih mudah. Mengutip karya dengan dua penulis secara benar adalah bentuk penghormatan terhadap kontribusi intelektual mereka dan menunjukkan integritas akademik Anda.

🏠 Homepage