Menyusun daftar pustaka yang akurat dan sesuai kaidah merupakan salah satu tahap krusial dalam penyusunan karya ilmiah, laporan, maupun tulisan lainnya. Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah bagaimana cara menulis daftar pustaka ketika sebuah sumber memiliki lebih dari satu penulis. Aturan penulisannya bisa sedikit berbeda tergantung pada gaya sitasi yang digunakan (misalnya, APA, MLA, Chicago, IEEE, dll.), namun prinsip dasarnya cenderung serupa. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana menangani daftar pustaka dengan dua penulis, tiga atau lebih penulis, serta penulis korporat atau institusi.
Sebelum masuk ke kasus khusus, penting untuk memahami elemen dasar dari sebuah entri daftar pustaka. Umumnya, sebuah entri daftar pustaka setidaknya mencakup informasi berikut:
Perbedaan utama dalam penulisan daftar pustaka dengan banyak penulis terletak pada cara penyebutan nama penulis dan penggunaan konjungsi atau simbol.
Ketika sebuah karya ditulis oleh dua orang, kedua nama penulis harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Urutan penulisan nama biasanya mengikuti urutan pada halaman judul karya tersebut. Tanda hubung (&) atau konjungsi 'dan' digunakan untuk memisahkan nama kedua penulis, tergantung pada gaya sitasi.
Contoh umum (gaya APA yang disederhanakan):
Perhatikan penggunaan koma setelah nama belakang penulis pertama dan inisial nama depannya, diikuti dengan simbol '&' sebelum nama penulis kedua. Jika gaya sitasi mengharuskan penggunaan konjungsi 'dan' (misalnya, dalam gaya Chicago pada daftar pustaka), maka akan terlihat seperti:
Selalu periksa panduan gaya sitasi spesifik yang Anda ikuti untuk memastikan penggunaan simbol atau konjungsi yang tepat.
Ini adalah bagian yang paling sering membingungkan. Untuk karya yang ditulis oleh tiga atau lebih penulis, sebagian besar gaya sitasi modern memiliki aturan yang lebih efisien untuk menjaga daftar pustaka tetap ringkas. Aturan umum yang paling sering digunakan adalah mencantumkan nama penulis pertama, diikuti dengan kata "et al." (singkatan dari "et alia" yang berarti "dan lain-lain" dalam bahasa Latin).
Contoh umum (gaya APA):
Penting untuk dicatat:
Penggunaan "et al." memiliki beberapa manfaat:
Bagaimana jika penulisnya bukan individu, melainkan sebuah organisasi, lembaga, atau perusahaan? Dalam kasus ini, nama organisasi tersebut digunakan sebagai penulis. Aturan penulisan nama organisasi sama seperti nama penulis individu (gunakan nama lengkap organisasi).
Contoh:
Jika nama organisasi terlalu panjang dan merupakan singkatan yang umum dikenal, beberapa gaya sitasi mengizinkan penggunaan singkatan setelah pencantuman nama lengkap pada entri pertama, dan hanya menggunakan singkatan pada entri selanjutnya. Namun, untuk daftar pustaka, biasanya nama lengkap tetap dicantumkan.
Selain penulisan nama penulis, urutan entri dalam daftar pustaka juga penting. Umumnya, daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama belakang penulis pertama. Jika ada beberapa karya dari penulis yang sama, urutkan berdasarkan judul karya.
Pastikan untuk selalu merujuk pada panduan gaya sitasi resmi yang berlaku di institusi atau publikasi Anda. Kepatuhan terhadap aturan ini menunjukkan profesionalisme dan integritas akademis Anda.
Menulis daftar pustaka dengan lebih dari satu penulis bukanlah hal yang rumit jika Anda memahami aturan dasarnya. Untuk dua penulis, cantumkan keduanya dengan pemisah yang tepat. Untuk tiga penulis atau lebih, gunakan "et al." setelah nama penulis pertama. Dengan memperhatikan detail ini, Anda akan mampu menghasilkan daftar pustaka yang rapi, informatif, dan sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.
Ingatlah, kehati-hatian dan ketelitian adalah kunci utama dalam menyusun daftar pustaka yang benar.