Surah Al-Bayyinah (Bahasa Arab: البينة, "Bukti Nyata") adalah surah ke-98 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk dalam golongan surah Madaniyah, meskipun ada perbedaan pendapat mengenai tempat turunnya. Dinamakan Al-Bayyinah karena diambil dari kata "Al-Bayyinah" yang terdapat pada ayat pertama surah ini, yang berarti "bukti nyata" atau "hujah". Surah ini menegaskan kebenaran ajaran Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menjadi bukti nyata bagi seluruh umat manusia.
Berikut adalah teks Surah Al-Bayyinah dalam tulisan Arab, transliterasi Rumi, serta terjemahannya dalam Bahasa Indonesia untuk setiap ayatnya. Pembacaan dalam Rumi sangat membantu bagi mereka yang belum fasih membaca huruf Arab namun ingin memahami bacaan Al-Qur'an.
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Lam yakunil ladziina kafaruu min ahlil-kitaabi wal-musyrikiina munfakkiina hattaa ta'tiyahumul-bayyinah
Orang-orang yang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan terpisahkan (dari kekafiran mereka) sebelum datang kepada mereka bukti nyata.
رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُـٰوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
Rasulun minallahi yatluu shuhufam mutahharah
(yaitu) seorang Rasul dari Allah yang membacakan (Al-Qur'an) yang suci.
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Fihaa kutubun qayyimah
Di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus (baik).
وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Wa maa tafarraqal ladziina uutul-kitaaba illaa min ba'di maa jaa'athumul-bayyinah
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang diberi Kitab kecuali setelah datang kepada mereka bukti nyata.
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Wa maa umiruu illaa liya'budullaaha mukhlishiina lahud-diina hunafaa'a wa yukiimush-shalaata wa yu'tuz-zakaah; wa dzaalika diinul-qayyimah
Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan agar mereka melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
Innal-ladziina kafaruu min ahlil-kitaabi wal-musyrikiina fii naari jahannama khaalidiina fiihaa; ulaa'ika hum syarrul-bariyyah
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik (berada) di neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
Innal-ladziina aamanuu wa 'amilush-shaalihaati ulaa'ika hum khairul-bariyyah
Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ
Jazaa'uhum 'inda rabbihim jannatu 'Adnin tajrii min tahtihal-anhaaru khaalidiina fiihaa abadaa; radhiyallahu 'anhum wa raduu 'anhu; dzaalika liman khashiya rabbah
Pahala mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Surah Al-Bayyinah memiliki makna yang sangat mendalam dan memberikan pesan moral yang penting bagi setiap Muslim. Ayat pertama menegaskan bahwa orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) serta kaum musyrik tidak akan bisa melepaskan diri dari kesesatan dan kekafiran mereka sampai datangnya "bukti nyata". Bukti nyata ini adalah kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa Al-Qur'an yang merupakan kitab suci dari Allah.
Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan bahwa bukti nyata tersebut berupa seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan, yaitu ayat-ayat Al-Qur'an. Al-Qur'an ini mengandung ajaran-ajaran yang lurus dan benar. Namun, sayangnya, ahli kitab justru terpecah belah dan tidak menerima kebenaran ini setelah bukti itu datang. Mereka terpecah bukan karena tidak ada bukti, tetapi karena penolakan mereka terhadap kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Surah ini juga menekankan inti dari ajaran agama yang lurus, yaitu hanya menyembah Allah semata dengan ikhlas, mendirikan salat, dan menunaikan zakat. Ini adalah pondasi dasar dari setiap agama samawi yang dibawa oleh para nabi dan rasul, termasuk ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Kesempurnaan dan kelurusan agama ini terletak pada pengiklasan ibadah hanya kepada Allah dan pelaksanaan syariat-Nya.
Kemudian, surah ini memberikan gambaran tentang nasib akhir umat manusia berdasarkan pilihan mereka di dunia. Mereka yang kafir, baik dari ahli kitab maupun musyrik, akan mendapatkan balasan berupa neraka Jahanam dan kekal di dalamnya, karena mereka adalah seburuk-buruk ciptaan. Sebaliknya, mereka yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan balasan terbaik, yaitu surga 'Adn yang penuh kenikmatan, di mana Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Ini adalah puncak kebahagiaan abadi yang dijanjikan bagi orang-orang yang senantiasa takut kepada Tuhannya.
Bagi umat Islam, Surah Al-Bayyinah menjadi pengingat akan pentingnya menerima kebenaran, mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah, serta konsisten dalam menjalankan syariat-Nya. Dengan memahami makna Surah Al-Bayyinah, terutama melalui bacaan Rumi yang membantu pemahaman, diharapkan setiap Muslim dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keridhaan-Nya serta surga-Nya yang kekal.