Cahaya Al-Qur'an: Kisah Bani Israil dan Ketaatan

Ilustrasi: Refleksi Ayat-ayat Suci

Menyelami Makna Al-Baqarah Ayat 81 hingga 100 (Teks Latin)

Surat Al-Baqarah, juz kedua dalam Al-Qur'an, merupakan salah satu surat terpanjang dan sarat akan ajaran fundamental. Di antara ayat-ayatnya yang kaya, rentang ayat 81 hingga 100 menyajikan kisah-kisah penting terkait Bani Israil, perjanjian Allah, serta pelajaran tentang keimanan, ketaatan, dan konsekuensi dari pengkhianatan.

Memahami teks latin dari ayat-ayat ini dapat membantu umat Muslim, khususnya yang belum fasih membaca Al-Qur'an dalam tulisan Arab, untuk merenungkan maknanya. Ayat-ayat ini mengingatkan kita akan sejarah panjang umat terdahulu dan bagaimana mereka merespons seruan Allah serta janji-janji-Nya.

Teks Latin Al-Baqarah Ayat 81-100

Berikut adalah teks latin dari Surat Al-Baqarah ayat 81 hingga 100:

81. Balâ man kasaba sayyi'atan wa aḥāṭat bihi ḵaṭī'atuhu fa'ulā'ika aṣḥābu an-nār(i), hum fīhā ḵālidūn(a).

Penjelasan Singkat: Ayat ini menegaskan bahwa siapa saja yang berbuat dosa dan dosa-dosanya meliputi dirinya, maka mereka adalah penghuni neraka dan kekal di dalamnya.

82. Wallażīna āmanū wa ʿamilu ṣ-ṣāliḥāti ulā'ika aṣḥābu al-jannati, hum fīhā ḵālidūn(a).

Penjelasan Singkat: Sebaliknya, orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah penghuni surga dan kekal di dalamnya. Ini adalah kontras yang jelas antara dua jalan kehidupan.

83. Wa iż akhadznā mīśāqa banī Isrā'īla lā taʿbudūna illallāha wa bil-wālidayni iḥsānan wa żil-qurba wal-yatāmā wal-masākīni wa qūlū lin-nāsi ḥusnan wa aqīmū ṣ-ṣalāta wa ātū z-zakāta thumma tawallaytum illā qalīlam minkum wa antum muʿriḍūn(a).

Penjelasan Singkat: Mengingatkan perjanjian Allah kepada Bani Israil untuk tidak menyembah selain Allah, berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak yatim, dan orang miskin, serta berkata baik kepada manusia. Mereka diperintahkan mendirikan salat dan menunaikan zakat, namun mereka mengingkarinya kecuali hanya sedikit.

84. Wa iż akhadznā mīśāqakum lā tasfikūna dima'akum wa lā tukhrijūna anfusakum min diyārikum thumma aqrartum wa antum tasyhadūn(a).

Penjelasan Singkat: Perjanjian lain adalah agar tidak menumpahkan darah sesama mereka dan tidak mengusir diri sendiri dari kampung halaman. Bani Israil telah mengakuinya.

85. Thumma antum hā'ulā'i taqtulūna anfusakum wa tukhrijūna farīqam minkum min diyārihim taẓāharūna ʿalayhim bil-i'mi wal-ʿudwān(i), wa in ya'tūkum usārā tufādūhum wa huwa muḥarramun ʿalaykum ikhrājuhum, afatu'minūna bi baʿḍil-kitābi wa takfurūna bi baʿḍ(in)? famā jazā'u man yafʿalu żālika minkum illā ḵizyun fil-ḥayātid-dun'yā wa yaumal-qiyāmati yuraddūna ilā asyaddil-ʿażāb(i), wa māllāhu bi ġāfilim ʿammā taʿmalūn(a).

Penjelasan Singkat: Namun, mereka justru saling membunuh dan mengusir sebagian dari kaum mereka dari kampung halaman, saling membantu dalam dosa dan permusuhan. Ironisnya, saat menjadi tawanan, mereka menebusnya, padahal diharamkan mengusir mereka. Allah mempertanyakan keimanan mereka yang hanya pada sebagian kitab dan mengingkari sebagian lainnya. Balasannya adalah kehinaan di dunia dan azab yang sangat pedih di akhirat.

86. Ulā'ikal-lażīna shtarawul-ḥayāta d-dun'yā bil-ākhirah(ti), falā yukhfaffaru ʿanhumul-ʿażābu wa lā hum yunṣarūn(a).

Penjelasan Singkat: Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (menukar) kehidupan akhirat. Maka tidak akan diringankan azab dari mereka dan mereka tidak akan mendapat pertolongan.

87. Wa laqad ātaynā Mūsāl-kitāba wa qaffaynā min baʿdihi bir-rusuli wa ātaynā ʿĪsabna Maryamal-bayyināti wa ayyadnāhu bi rūḥil-qudus(i), afakullamā jā'akum rasūlum bimā lā tahwā anfusukum istakbartum? Fa farīqan każżabtum wa farīqan taqtulūn(a).

Penjelasan Singkat: Allah mengingatkan bahwa Dia telah memberikan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan mengutus rasul-rasul sesudahnya, serta memberikan bukti-bukti yang jelas kepada Isa putra Maryam dan menguatkannya dengan Ruhul Qudus. Namun, setiap kali datang seorang rasul kepada mereka membawa pelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan nafsu mereka, mereka menyombongkan diri; sebagian rasul mereka dustakan dan sebagian lagi mereka bunuh.

88. Wa qālū qulūbunā ġulf(un), bal laʿanahumullāhu bikufrihim fa qalīlam mā yu'minūn(a).

Penjelasan Singkat: Mereka berkata, "Hati kami sudah tertutup." Padahal, justru Allah melaknat mereka karena kekafiran mereka; sangat sedikit di antara mereka yang beriman.

89. Wa lammā jā'ahum kitābum min ʿindi allāhi muṣaddiqul limā maʿahum, wa kānū min qablu yastaftiḥūna ʿalal-lażīna kafarū, fa lammā jā'ahum mā ʿarafū kafarū bih(i), fa laʿnatu allāhi ʿalal-kāfirīn(a).

Penjelasan Singkat: Dan ketika datang kepada mereka kitab (Al-Qur'an) dari sisi Allah yang membenarkan Kitab yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon kemenangan (atas orang kafir) dengan kedatangan nabi (akhir zaman), lalu apabila orang yang mengenalinya (Al-Qur'an) telah datang kepada mereka, mereka lalu mengingkarinya. Maka laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang kafir.

90. Bi'samā shtaraw bihi anfusahum an yakfurū bimā anzala allāhu baġyan an yunazzila allāhu min faḍlihī ʿalā man yasyā'u min ʿibādih(i), fabā'ū bi ġaḍabin ʿalā ġaḍab(in), wa lil-kāfirīna ʿażābun muhīn(un).

Penjelasan Singkat: Sangat buruk apa yang mereka tukarkan dengan diri mereka, yaitu kekafiran mereka terhadap apa (Al-Qur'an) yang diturunkan Allah, karena rasa dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu, mereka mendapat murka demi murka. Dan bagi orang-orang kafir disediakan azab yang menghinakan.

91. Wa iżā qīla lahum āminū bimā anzala allāhu qālū nu'minu bimā unzila ʿalaynā wa yakfurūna bimā wara'ahu wa huwal-ḥaqqu muṣaddiqal limā maʿahum, qul fa lima taqtulūna anbiyā'allāhi min qablu in kuntum mu'minīn(a).

Penjelasan Singkat: Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah pada apa yang Allah turunkan," mereka menjawab, "Kami beriman pada apa yang diturunkan kepada kami." Dan mereka kafir kepada apa (Al-Qur'an) yang di turunkan sesudahnya, padahal itu (Al-Qur'an) adalah kebenaran yang membenarkan apa (Taurat) yang ada pada mereka. Katakanlah, "Mengapa kamu membunuh nabi-nabi Allah, jika kamu memang orang beriman?"

92. Wa laqad jā'akum Mūsā bil-bayyināti thumma t-takhadtumul-ʿijla min baʿdihi wa antum ẓālimūn(a).

Penjelasan Singkat: Dan sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa keterangan-keterangan (mukjizat), kemudian kamu menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (Musa kembali), dan sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zalim.

93. Wa iż akhadznā mīśāqakum wa rafaʿnā fawqakumū ṭ-ṭūr(a), khużū mā ātaynākum bi quwwatin wasmaʿū, qālū samiʿnā wa ʿaṣaynā, wa usyribū fī qulūbihimul-ʿijla bikufrihim, qul bi'samā ya'murukum bihī īmānukum in kuntum mu'minīn(a).

Penjelasan Singkat: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari kamu dan Kami angkat gunung (Thursina) di atasmu. (Allah berfirman), "Peganglah teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa (perintah dan larangan-Nya), agar kamu bertakwa." Mereka menjawab, "Kami dengar dan kami taat." Dan hati mereka telah dipenuhi oleh (kecintaan kepada) anak sapi (karena) kekafiran mereka. Katakanlah, "Amat buruk perbuatan yang diperintahkan oleh keimananmu, jika kamu beriman (pada kitabmu)."

94. Qul in kānat ladakumud-dāru al-ākhiratu ʿinda Allāhi ḵal lā mina n-nāsi fatamannaw ul-mawta in kuntum ṣādiqīn(a).

Penjelasan Singkat: Katakanlah, "Jika kamu (Yahudi) mengira bahwa (kampung) akhirat di sisi Allah khusus untukmu, bukan untuk manusia yang lain, maka mintalah (kematikan) dirimu, jika kamu benar."

95. Wa lan yatamannawhu abadan bimā qaddamat aydīhim, wallāhu ʿalīmun biẓ-ẓālimīn(a).

Penjelasan Singkat: Tetapi mereka tidak akan menginginkannya (kematian) itu selama-lamanya, karena dosa-dosa yang telah diperbuat oleh tangan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.

96. Wa latajinna-hum aḥraṣan ʿalā al-ḥayāh(ti), wa minal-lażīna asyrakū, yawaddu aḥaduhum law yu'ammuru alf sanah, wa mā huwa bi muziḥihi minal-ʿażāb(i) an yu'ammara, wallāhu baṣīrum bimā yaʿmalūn(a).

Penjelasan Singkat: Dan pasti akan kamu dapati mereka, manusia yang paling bersemangat (rakus) akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih bersemangat) daripada orang-orang musyrik. Masing-masing (dari) mereka ingin sekiranya dia diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan azab dari mereka. Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

97. Qul man kāna ʿaduwwal li Jibrīla fa innahu nazzalahu ʿalā qalbika bi iżni allāhi muṣaddiqal limā baina yadayhi wa hudallaw wa buśrā lil mu'minīn(a).

Penjelasan Singkat: Katakanlah, "Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu (Muhammad) dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang ada sebelumnya, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang beriman."

98. Man kāna ʿaduwwal lil-lāhi wa malā'ikatihī wa rusulihī wa Jibrīla wa Mīkālā fa innal-lāha ʿaduwwul lil-kāfirīn(a).

Penjelasan Singkat: Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

99. Wa laqad anzalnā ilayka āyātim bayyināt(in), wa mā yakfuru bihā illal-fāsiqūn(a).

Penjelasan Singkat: Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas (Al-Qur'an) kepadamu, dan tidak ada yang ingkar kepadanya kecuali orang-orang fasik.

100. Awa kullamā ʿāhadū ʿahdan nabada-hu farīqum minhum, bal aktharuhum lā yu'minūn(a).

Penjelasan Singkat: Dan apakah setiap kali mereka mengadakan perjanjian, segolongan dari mereka mengingkarinya? Bahkan mayoritas dari mereka tidak beriman.

Refleksi dan Pelajaran

Ayat-ayat ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya konsistensi dalam keimanan dan ketaatan. Kisah Bani Israil menjadi cermin, menunjukkan betapa mudahnya manusia tergelincir dari jalan kebenaran ketika mengikuti hawa nafsu dan menolak kebenaran yang datang. Perjanjian yang mereka langgar, keengganan mereka menerima nabi-nabi Allah, serta kecintaan mereka pada dunia adalah peringatan bagi kita semua.

Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir menawarkan tuntunan yang jelas. Dengan memahami teks latinnya, kita dapat lebih dekat dengan makna firman Allah, merenungkan kebesaran-Nya, dan berusaha untuk menjadi hamba-Nya yang senantiasa taat dan beriman. Semoga kita senantiasa dijaga dari kekafiran dan kemaksiatan, serta senantiasa berada dalam rahmat dan petunjuk-Nya.

🏠 Homepage