Ayam Arab, atau yang dalam istilah ilmiahnya sering disebut sebagai Ayam Kedu atau Ayam Gaok, merupakan salah satu ras ayam lokal Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Terkenal dengan suara kokoknya yang khas dan panjang, serta postur tubuh yang gagah, ayam jenis ini telah menjadi primadona di kalangan peternak, baik skala rumahan maupun komersial. Keunikan ayam Arab tidak hanya terletak pada suaranya, tetapi juga pada adaptabilitasnya terhadap berbagai kondisi lingkungan dan efisiensinya dalam berproduksi.
Meskipun namanya menyiratkan asal dari Timur Tengah, ayam Arab sejatinya adalah ras ayam asli Indonesia. Asal-usulnya diperkirakan berasal dari daerah Kedu, Jawa Tengah, sehingga sering disebut sebagai Ayam Kedu. Nama "Arab" kemungkinan besar merujuk pada suara kokoknya yang panjang, nyaring, dan melengking, yang konon menyerupai gaya seruan atau "gaok" dalam bahasa Jawa, dan dianggap unik serta istimewa. Seiring waktu, istilah ini melekat dan menjadi nama populer yang dikenal luas. Ayam Arab telah dibudidayakan secara turun-temurun oleh masyarakat lokal, menjadi bagian dari kekayaan agrobiodiversitas Indonesia.
Ayam Arab memiliki penampilan fisik yang khas. Ayam jantan biasanya memiliki bulu yang lebih berwarna-warni dan berkilau, dengan pial (jengger dan pial) yang besar dan berwarna merah cerah. Posturnya tegap, dan ia dikenal memiliki semangat bertarung yang tinggi. Ayam betina cenderung memiliki warna bulu yang lebih sederhana, namun tetap proporsional dan elegan.
Namun, fitur yang paling menonjol dari ayam Arab adalah suaranya. Kokok ayam jantan memiliki ciri khas panjang, nyaring, dan bisa mencapai nada yang tinggi. Durasi kokoknya bisa sangat lama, seringkali menjadi pembeda utama dibandingkan dengan ras ayam lainnya. Suara ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para peternaknya dan sering menjadi topik pembicaraan menarik di kalangan penghobi ayam.
Keunggulan ayam Arab menjadikannya pilihan menarik bagi banyak peternak:
Merawat ayam Arab tidak memerlukan perlakuan khusus yang rumit. Asalkan kebutuhan dasarnya terpenuhi, ayam ini akan tumbuh dengan baik.
Ayam Arab menawarkan potensi bisnis yang menjanjikan. Permintaan akan telur ayam kampung, termasuk telur dari ayam Arab, cenderung stabil bahkan meningkat seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat. Selain itu, penjualan ayam Arab hidup untuk konsumsi daging maupun bibit juga selalu ada pasarnya. Keunikan suara kokoknya juga bisa menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi penghobi yang mengoleksi berbagai jenis ayam. Dengan manajemen yang baik dan strategi pemasaran yang tepat, beternak ayam Arab dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan.
Secara keseluruhan, ayam Arab adalah permata agrobiodiversitas Indonesia yang menawarkan kombinasi keindahan fisik, suara unik, produktivitas, dan ketahanan. Memelihara ayam Arab bukan hanya tentang beternak, tetapi juga melestarikan warisan budaya dan kekayaan alam nusantara.