Ilustrasi pesan tauhid dan penciptaan.
Surah Al-Baqarah, surah terpanjang dalam Al-Qur'an, mengandung berbagai macam ajaran fundamental bagi umat Islam. Di awal surah ini, Allah SWT memerintahkan manusia untuk senantiasa mengingat dan menyembah-Nya, Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu. Di antara ayat-ayat yang sarat makna, terdapat rangkaian Surah Al Baqarah ayat 21 25 yang secara khusus mengingatkan kita akan tiga hal pokok: tauhid (mengesakan Allah), keesaan Allah dalam penciptaan, dan konsekuensi ketaatan serta ketidaktaatan.
Mari kita simak firman Allah SWT dalam lima ayat tersebut:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
(21) Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
(22) Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Maka janganlah kamu menjadikan bagi Allah tandingan-tandingan, padahal kamu mengetahui.
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
(23) Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
(24) Jika kamu tidak dapat membuatnya, maka takutlah kamu akan neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, (neraka) yang disediakan bagi orang-orang kafir.
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
(25) Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa bagi mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah yang pernah diberikan kepada kami sebelumnya.” Padahal sesungguhnya mereka telah diberikan (buah-buahan) yang serupa. Dan untuk mereka di (surga) itu tersedia pasangan-pasangan yang suci, dan mereka kekal di dalamnya.
Rangkaian Surah Al Baqarah ayat 21 25 ini memberikan fondasi keimanan yang kokoh. Ayat 21 adalah seruan universal kepada seluruh umat manusia untuk mengakui dan menyembah satu-satunya Tuhan, yaitu Allah SWT. Penekanan pada "yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu" adalah pengingat akan kekuasaan-Nya yang tak terbatas dan bukti nyata bahwa Dialah satu-satunya pencipta yang patut disembah. Tujuan dari penyembahan ini adalah agar manusia meraih derajat taqwa, yaitu kesadaran diri untuk patuh kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Ayat 22 kemudian menguraikan lebih lanjut keagungan ciptaan Allah yang menjadi sarana kehidupan manusia. Bumi sebagai hamparan yang nyaman dan langit sebagai atap yang kokoh, serta hujan yang menurunkan rezeki berupa berbagai macam buah-buahan, semuanya adalah bukti nyata dari kasih sayang dan kemurahan Allah. Dengan bukti-bukti ini, Allah memerintahkan agar tidak ada yang diserupakan atau diagungkan selain Dia (janganlah kamu menjadikan bagi Allah tandingan-tandingan). Perintah ini sangat penting karena musyrik (menyekutukan Allah) adalah dosa terbesar yang tidak terampuni jika dibawa mati.
Ayat 23 dan 24 menyajikan tantangan sekaligus peringatan. Allah menantang siapa saja yang meragukan kebenaran Al-Qur'an untuk membuat satu surah yang serupa. Tantangan ini menunjukkan kemukjizatan Al-Qur'an yang tidak akan mampu ditandingi oleh siapapun, termasuk makhluk terpandai sekalipun. Kegagalan dalam memenuhi tantangan ini akan berujung pada ancaman siksa neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Neraka ini disediakan khusus bagi orang-orang yang kafir, yaitu mereka yang mengingkari kebenaran Allah dan rasul-Nya.
Terakhir, ayat 25 memberikan kabar gembira (basyar) bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka dijanjikan kenikmatan abadi di surga, di mana sungai-sungai mengalir dan buah-buahan yang lezat tersedia. Penggambaran buah-buahan yang "serupa" dengan yang pernah mereka rasakan di dunia menunjukkan bahwa kenikmatan di surga adalah puncak dari segala kenikmatan, namun dalam bentuk yang lebih sempurna dan tak terlukiskan. Keberadaan pasangan yang suci dan kekekalan di dalam surga adalah impian setiap mukmin yang senantiasa berupaya meraih ridha Allah.
Dengan memahami Surah Al Baqarah ayat 21 25 ini, diharapkan setiap muslim semakin termotivasi untuk mengesakan Allah, mensyukuri nikmat-Nya, memperkokoh keimanan terhadap Al-Qur'an, serta senantiasa berupaya menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.