Merangkai Makna: Pelajaran dari Surat Al-Baqarah Ayat 86-90

Tafsir Al-Baqarah 86-90 Tentang Kasih Sayang dan Hidayah Allah

Surat Al-Baqarah, surat terpanjang dalam Al-Qur'an, menyimpan begitu banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi umat manusia. Di antara ayat-ayatnya yang mendalam, terdapat rangkaian ayat 86 hingga 90 yang memberikan pencerahan luar biasa mengenai sifat Allah SWT, konsekuensi dari pilihan manusia, serta pentingnya memahami kebenaran. Ayat-ayat ini menjadi penyejuk hati dan pengingat kuat bagi setiap Muslim untuk terus merenungi kebesaran dan kasih sayang Tuhan.

Mari kita telusuri makna yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut:

أُولَـٰۤـِٔكَ ٱلَّذِينَ ٱشۡتَرَوُاْ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا بِٱلۡأٓخِرَةِ‌ۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنۡهُمُ ٱلۡعَذَابُ وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ
(86) Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (menukar) kehidupan akhirat, maka tidak akan diringankan azabnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan.

Ayat 86 secara tegas menggambarkan kerugian besar bagi mereka yang lebih mengutamakan kenikmatan duniawi daripada kebahagiaan abadi di akhirat. Pilihan ini, yang seringkali didasari oleh hawa nafsu dan godaan sesaat, adalah sebuah "pembelian" yang sangat merugikan. Allah SWT menegaskan bahwa azab bagi mereka tidak akan pernah diringankan, dan tidak ada satu pun penolong yang bisa menyelamatkan mereka dari siksaan-Nya. Ini adalah peringatan keras agar kita tidak terbuai oleh gemerlap dunia dan melupakan tujuan hakiki penciptaan kita.

وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا مُوسَى ٱلۡكِتَـٰبَ وَقَفَّيۡنَا مِنۢ بَعۡدِهِۦ بِٱلرُّسُلِ‌ۖ وَءَاتَيۡنَا عِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ٱلۡبَيِّنَـٰتِ وَأَيَّدۡنَـٰهُ بِرُوحِ ٱلۡقُدُسِ‌ۗ أَفَكُلَّمَا جَآءَكُمۡ رَسُولُۢ بِمَا لَا تَهۡوَىٰٓ أَنفُسُكُمُ ٱسۡتَكۡبَرۡتُمۡ‌ۖ فَفَرِيقًا كَذَّبۡتُمۡ وَفَرِيقًا تَقۡتُلُونَ
(87) Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami iringi (dengan mengutus) rasul-rasul sesudahnya, dan Kami berikan (bukti-bukti kebenaran) kepada Isa putera Maryam, serta Kami perkuat dia dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu rasul membawa sesuatu (peraturan) yang tidak sesuai dengan keinginanmu, lalu kamu menyombongkan diri? sebagian kamu dustakan sebagian yang lain kamu bunuh.

Selanjutnya, ayat 87 mengungkit sejarah para nabi sebelumnya, yaitu Musa AS dan Isa AS. Allah SWT mengingatkan bahwa Dia telah menurunkan kitab-kitab suci dan mengutus para rasul untuk membimbing umat manusia. Namun, respons sebagian dari umat terdahulu, terutama Bani Israil, terhadap para rasul ini seringkali penuh kesombongan dan penolakan. Mereka menolak kebenaran yang dibawa para rasul jika tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka. Bahkan, mereka sampai mendustakan sebagian nabi dan membunuh sebagian lainnya. Ini menjadi pelajaran penting tentang bahaya kesombongan diri dan penolakan terhadap kebenaran, sebuah penyakit hati yang bisa menimpa siapa saja.

وَقَالُواْ قُلُوبُنَا غُلۡفٌۢ‌ۚ بَل لَّعَنَهُمُ ٱللَّهُ بِكُفۡرِهِمۡ فَقَلِيلًا مَّا يُؤۡمِنُونَ
(88) Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup." Sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena kekafiran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman.

Ayat 88 melanjutkan kisah penolakan tersebut. Ketika para rasul menjelaskan kebenaran, mereka beralasan bahwa hati mereka tertutup. Ini adalah argumen palsu untuk menutupi ketidakmauan mereka untuk menerima. Allah SWT kemudian menjelaskan bahwa alasan sebenarnya adalah kekafiran mereka, yang membuat mereka terkutuk dan semakin sulit untuk beriman. Pernyataan "hati kami tertutup" merupakan metafora yang menggambarkan penolakan spiritual yang mendalam.

وَلَمَّا جَآءَهُمۡ كِتَـٰبٌ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمۡ‌ۙ وَكَانُوٓاْ مِن قَبۡلُ يَسۡتَفۡتِحُونَ عَلَى ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ‌ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم مَّا عَرَفُواْ كَفَرُواْ بِهِۦ‌ۚ فَلَعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلۡكَـٰفِرِينَ
(89) Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, padahal mereka sebelumnya biasa mencari kemenangan (terhadap orang kafir) dengan kedatangan Nabi (Muhammad), maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, lalu mereka ingkar kepadanya. Maka dilaknati Allah orang-orang yang ingkar.

Ayat 89 memberikan konteks yang lebih spesifik, terutama terkait dengan kedatangan Al-Qur'an. Allah SWT menjelaskan bahwa Al-Qur'an datang untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya, termasuk Taurat. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW, Bani Israil sebenarnya menanti-nantikan kedatangan seorang nabi yang akan membantu mereka mengalahkan musuh-musuh mereka. Namun, ketika nabi yang mereka tunggu (Muhammad SAW) datang membawa Al-Qur'an, yang mereka kenal kebenarannya, mereka justru mengingkarinya. Ini menunjukkan betapa seringkali manusia lebih memilih kebanggaan dan kepentingan pribadi daripada tunduk pada kebenaran ilahi.

بِئۡسَمَا ٱشۡتَرَوۡاْ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمۡ أَن يَكۡفُرُواْ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ بَغۡيًا أَن يُنَزِّلَ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ‌ۖ فَبَآءُو بِغَضَبٍ عَلَىٰ غَضَبٍ‌ۚ وَلِلۡكَـٰفِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ
(90) Amat buruknya (celaka) perbuatan mereka yang menukar dirinya dengan murka Allah, karena mereka kafir kepada apa yang diturunkan Allah, lalu mereka ingin mendapatkan keuntungan duniawi. Maka mereka mendapat murka di atas murka dan bagi orang-orang kafir disediakan siksa yang menghinakan.

Terakhir, ayat 90 merangkum kesengsaraan mereka yang memilih kekafiran. Mereka "menukar diri" mereka dengan murka Allah semata-mata karena kekafiran mereka terhadap wahyu ilahi dan keinginan untuk meraih keuntungan duniawi. Akibatnya, mereka mendapatkan murka berlapis-lapis. Satu murka karena kekafiran mereka, dan murka lain karena ketidakmauan mereka untuk menerima kebenaran yang datang dari karunia Allah kepada hamba-Nya yang Dia kehendaki. Bagi orang-orang kafir, disediakan siksa yang sangat menghinakan.

Dari rangkaian ayat Al-Baqarah 86-90 ini, kita dapat menarik beberapa pelajaran fundamental:

Semoga perenungan terhadap ayat-ayat mulia ini senantiasa membimbing langkah kita untuk menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa taat, bersyukur, dan beriman teguh kepada-Nya.

🏠 Homepage